Meulaboh (ANTARA Aceh) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, meluncurkan aplikasi fitur "mobile screening day" untuk mempermudah masyarakat melakukan pemeriksaan riwayat kesehatan secara online.

Pejabat pengganti sementara (Pps) Kepala Cabang Meulaboh, Armanusah M Thaib kepada wartawan di Meulaboh, Rabu mengatakan, upaya tersebut dilakukan, karena melihat resiko penyakit kronis sehingga sangat membutuhkan screening kesehatan untuk mengetahui potensi resiko.

"Manfaatnya untuk mengetahui potensi resiko rendah, sedang maupun tinggi terhadap empat penyakit tidak menular,  dengan demikian peserja BPJS Kesehatan tidak mesti mengeluarkan biaya tambahan untuk melakukan skrining kesehatan," katanya.

Dia menyampaikan, untuk lounching tersebut khusus diadakan untuk wilayah Kabupaten Aceh Barat sebagai pilot projek dengan mendatangi langsung empat instansi terkait oleh para petugas.

Untuk menyosialisasikan kegiatan itu juga serentak dilakukan di seluruh Indonesia dimulai pukul 09.00 WIB - 16.00 WIB.

Wilayah kerja BPJS Kesehatan Cabang Meulaboh mencakupi wilayah barat dan selatan Aceh, namun untuk kabupaten lainnya akan dilaksanakan sosialisasi secara bertahap, sehingga menyentuh semua sasaran peserta BPJS Kesehatan dan masyarakat luas mengetahui akan perkembangan teknologi yang kini dimiliki BPJS Kesehatan.

"Hari ini lounching Aceh Barat sebagai pilot projek, wilayah lain juga akan menyusul. Tujuan kita utamanya adalah agar masyarakat mengetahui bahwa saat ini telah ada aplikasi fitur untuk melakukan skrining mendeteksi penyakit yang ada pada masyarakat," jelasnya.

Ia menyampaikan, terhadap skrining kesehatan hanya dapat dilakukan satu kali dalam setahun, setelah ada hasil dari skrining itu maka  disarankan untuk mengkonsultasikannya kepada  dokter pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tempat terdaftar.

Armanusah menjelaskan, selama ini pihaknya juga melakukan skrining secara manual, bahkan dalam sambutan Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris menyampaikan, sepanjang 2016 telah melakukan skrining riwayat kesehatan kepada peserta Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) di seluruh Indonesia.

Hasilnya disampaikan, untuk katagori penyakit diabetes melitus terdapat 702.944 peserta beresiko rendah, 36.225 peserta beresiko sedang dan 651 peserta beresiko tinggi. Sementara untuk katagori penyakit Hipertensi 632.760 peserta beresiko rendah, 104.967 peserta beresiko sedang dan 2.093 peserta beresiko tinggi.

Dikatagori ginjal kronik sebanyak 715.682 peserta dengan diagnosa resiko rendah, 23.307 peserta beresiko sedang dan 831 peserta beresiko tinggi. Kemudian katagori jantung koroner sebanyak 680.172 peserta beresiko rendah, 57.692 peserta beresiko sedang dan 1.956 peserta beresiko tinggi.

"Walaupun sudah ada secara aplikasi online, tapi untuk yang manual masih tetap berlaku dan ditindak lanjuti. Apalagi semua peserta BPJS Kesehatan itu tidak memiliki skil yang sama terhadap penggunaan aplikasi secara online," katanya menambahkan.

Pada acara tersebut turut dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Aceh Barat dr Zafril Luthfy, pimpinan perusahaan perkebunan PT ASN serta struktural BPJS Kesehatan Cabang Meulaboh.

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017