Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Aceh meminta kepada pengawas kabupaten/kota se Aceh yang baru dikukuhkan untuk melibatkan kader partisipatif dan gampong demokrasi dalam proses pengawasan Pemilu 2024 mendatang.

"Pelibatan masyarakat gampong demokrasi dan kader diperlukan dalam proses pengawasan," kata Ketua Panwaslih Aceh Agus Syahputra, di Banda Aceh, Senin.

Agus menyampaikan, dalam pelaksanaan pesta demokrasi itu, terdapat beberapa titik yang dinilai cukup rawan terjadinya pelanggaran, baik oleh kandidat maupun pemilih.

Baca juga: Pansel tetapkan enam calon Panwaslih Aceh Selatan yang dikirim ke Bawaslu, ini namanya

Adapun kerawanan tersebut yakni adanya praktik money politik, banyaknya kabar bohong (hoax), isu Sara, hingga netralitas aparatur sipil negara (ASN).

"Titik rawan yang perlu diawasi itu adalah money politik, hoax, Sara dan netralitas ASN," ujarnya.

 

Karena itu, dirinya meminta kepada pengawas kabupaten/kota yang baru dilantik untuk melibatkan semua pihak dalam pengawasan Pemilu. Di mulai dari peningkatan sosialisasi serta kerjasama dengan stakeholder.

"Perlu kerjasama dengan seluruh stakeholder, termasuk diantaranya gampong demokrasi, pelibatan kader pengawas partisipatif," katanya.

Dirinya juga meminta kepada masyarakat jika menemukan adanya dugaan pelanggaran Pemilu untuk dapat melaporkan langsung ke Panwaslih di daerah masing-masing.

"Kalau ada temuan langsung melaporkan ke panitia pengawasan," kata Agus.

Dalam kesempatan ini, dirinya mengucapkan selamat atas dilantiknya anggota Panwaslih kabupaten/kota Se Aceh periode 2023-2028 oleh Bawaslu RI.

"Jalankan amanah yang telah diberikan sebaik-baiknya. Mengingat tugas dan tanggung jawab kita yang tidak ringan untuk mengawasi jalannya Pemilu serentak 2024," demikian Agus Syahputra.

Baca juga: Panwaslih Aceh ingatkan bacaleg tidak kampanye selama verifikasi

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023