Sejumlah kelompok tani kelapa sawit di Kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), meminta Dinas Pertanian dan Pangan daerah setempat untuk membatalkan dukungan kelompok tani pemasok bahan baku TBS kelapa sawit ke PT Ensem Abadi. 

"Sebab kami tidak pernah memberikan dukungan kepada PT Ensem Abadi, kecuali untuk PT Samira Makmur Sejahtera (SMS)," kata ketua Kelompok Tani Setia Rakan, M Agus usai bertemu dengan Kadis Pertanian dan Pangan setempat di Blangpidie, Kamis.

Petani itu datang ke Distanpan Abdya bersama belasan ketua kelompok tani kelapa sawit lainnya, lantaran merasa nama kelompok tani mereka dicatut oleh pihak dinas untuk mendukung Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) PT Ensem Abadi yang sedang dibangun. 

Baca juga: Dugaan pemalsuan dokumen, kelompok tani laporkan perusahaan sawit ke polisi

Agus mengaku dikelabui oleh Distanpan setempat saat dimintai tandatangan pada dokumen dukungan kelompok tani pemasok bahan baku TBS kelapa sawit ke PT Ensem Abadi. 

Sebab waktu penandatanganan tersebut, pihak dinas mengatakan dokumen yang akan ditandatangani itu berupa dukungan untuk PT Samira Makmur Sejahtera. 

"Sebelumnya kami sudah kasih dengan penuh untuk PT Samira Makmur Sejahtera, kemudian dibilang sama orang dinas bahwa berkas yang kami tandatangani sebelumnya salah. Ya, karena saya buta huruf, ya saya tandatangani saja, rupanya dukungan tersebut bukan untuk PT Samira, melainkan untuk PT Ensem Abadi," ujarnya.

 

Oleh sebab itu, Agus bersama 14 ketua kelompok tani kelapa sawit lainnya mendesak Distanpan Abdya untuk membatalkan dokumen dukungan kelompok tani pemasok bahan baku TBS kelapa sawit ke perusahaan itu. 

"Karena ini jelas pemalsuan dan penipuan," kata Faisal Z, Ketua Kelompok Tani lainnya di Abdya.

Ia menjelaskan, jumlah kelompok tani yang namanya dicatut dalam dokumen dukungan tersebut sebanyak 21 kelompok, dan empat orang ketua kelompok di antaranya telah meninggal dunia, sehingga tersisa 17 kelompok tani. 

"Dari 17 kelompok tani yang ada hadir hari ini untuk meminta pembatalan dukungan tersebut sebanyak 14 kelompok tani," ujarnya.

Baca juga: Pemkab Abdya dukung iklim investasi sektor kelapa sawit terus tumbuh

Sementara itu, Tokoh masyarakat Kuala Batee, Mustiari meminta pihak dinas untuk menindaklanjuti tuntutan kelompok tani tersebut.

 "Mereka meminta Dinas mencabut rekomendasi untuk PT Ensem, karena mereka tidak pernah memberi dukungan untuk perusahaan tersebut," ujarnya. 

Menurut dia, tentu pihak dinas sudah mengetahui kelompok tani mana saja yang sudah memberi dukungan kepada PT Samira Makmur Sejahtera, namun tetap dimasukkan dalam dokumen dukungan untuk perusahaan lain.

"Yang bawa tandatangani dokumen dinas. Seharusnya kelompok tani yang sama jangan dimasukkan lagi ke dokumen dukungan perusahaan lain," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Abdya Nasruddin membenarkan ada kelompok tani yang datang menjumpainya dan meminta pencabutan dukungan tersebut. 

"Kami tidak memberi izin, dinas cuma memfasilitasi dan rekomendasi, sedangkan izin dari pihak lain," ujarnya.

Kata dia, kedatangan kelompok tani tersebut menyampaikan keluhan mengenai dukungannya, dan pihak dinas menyampaikan akan duduk kembali menyangkut dengan harapan para kelompok tani dimaksud. 

"Kami dari dinas menyampaikan kepada mereka akan duduk kembali. Kita selesaikan secara internal dulu dalam waktu dekat ini," ujarnya.

Baca juga: Dukungan lahan sawit kelompok tani pabrik PT Ensem Abdya diduga tumpang tindih

Pewarta: Suprian

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023