Pemerintah Kabupaten Pidie menyediakan kebutuhan pupuk urea sebanyak 16.500 ton untuk menanam padi di sawah seluas 24.784 hektare pada musim rendengan Oktober 2023.
“Pemerintah pusat telah memberi alokasi yang cukup untuk wilayah Pidie pada 2023 agar tidak ada permasalahan bagi petani kita,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Pidie Hasballah di Pidie, Kamis.
Hasballah mengatakan pupuk tersebut telah disalurkan dari Januari hingga Agustus sekitar enam ribu ton, sisanya untuk menghadapi musim tanam rendengan mulai Oktober mendatang.
“Sisanya sekitar 10 ribu ton nantinya akan disalurkan di waktu yang tepat, agar persoalan pupuk tidak menjadi masalah kemudian hari,” ujarnya.
Ia mengatakan luas sawah di Pidie merupakan ketiga terbesar di Aceh, meski demikian, produktivitas padi di sana menjadi yang terbanyak dan sudah dikenal sebagai lumbung padi terbesar di Aceh.
Hasballah mengatakan selama ini Pidie menerapkan pola penanaman membangun peran. Di mana, jika terdapat permasalahan ketersediaan air, yakni jika airnya cukup maka penanaman padi dilakukan dua kali dan sekali tanam bawang.
Sementara untuk wilayah yang debit airnya sedikit, penanaman padi hanya dilakukan sekali kemudian langsung dilanjutkan tanam bawang. Lalu, pola yang ketiga tanam padi dilanjutkan tanam bawang dan tanam jagung.
“Jika diikuti sesuai dengan arahan Pemerintah Pusat, Insya Allah kita bisa mengejar dan menjaga stabilitas ketahanan pangan, karena semuanya bisa fungsional,” kata Hasballah.
Sementara itu, Pj Bupati Pidie Wahyudi Adisiswanto menyatakan kesepakatan semua pihak untuk meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pangan, termasuk padi guna mencukupi kebutuhan yang menjadikan stabilitas sosial dan ekonomi.
“Saya minta kepada Kepala Dinas dan instansi terkait agar lebih jeli dan tanggap terhadap berbagai permasalahan di lapangan, sehingga pelaksanaan musim tanam rendengan dapat berjalan seperti yang diharapkan,” demikian Wahyudi Adisiswanto.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
“Pemerintah pusat telah memberi alokasi yang cukup untuk wilayah Pidie pada 2023 agar tidak ada permasalahan bagi petani kita,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Pidie Hasballah di Pidie, Kamis.
Hasballah mengatakan pupuk tersebut telah disalurkan dari Januari hingga Agustus sekitar enam ribu ton, sisanya untuk menghadapi musim tanam rendengan mulai Oktober mendatang.
“Sisanya sekitar 10 ribu ton nantinya akan disalurkan di waktu yang tepat, agar persoalan pupuk tidak menjadi masalah kemudian hari,” ujarnya.
Ia mengatakan luas sawah di Pidie merupakan ketiga terbesar di Aceh, meski demikian, produktivitas padi di sana menjadi yang terbanyak dan sudah dikenal sebagai lumbung padi terbesar di Aceh.
Hasballah mengatakan selama ini Pidie menerapkan pola penanaman membangun peran. Di mana, jika terdapat permasalahan ketersediaan air, yakni jika airnya cukup maka penanaman padi dilakukan dua kali dan sekali tanam bawang.
Sementara untuk wilayah yang debit airnya sedikit, penanaman padi hanya dilakukan sekali kemudian langsung dilanjutkan tanam bawang. Lalu, pola yang ketiga tanam padi dilanjutkan tanam bawang dan tanam jagung.
“Jika diikuti sesuai dengan arahan Pemerintah Pusat, Insya Allah kita bisa mengejar dan menjaga stabilitas ketahanan pangan, karena semuanya bisa fungsional,” kata Hasballah.
Sementara itu, Pj Bupati Pidie Wahyudi Adisiswanto menyatakan kesepakatan semua pihak untuk meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pangan, termasuk padi guna mencukupi kebutuhan yang menjadikan stabilitas sosial dan ekonomi.
“Saya minta kepada Kepala Dinas dan instansi terkait agar lebih jeli dan tanggap terhadap berbagai permasalahan di lapangan, sehingga pelaksanaan musim tanam rendengan dapat berjalan seperti yang diharapkan,” demikian Wahyudi Adisiswanto.
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023