Pemerintah Kota Lhokseumawe mengukuhkan Kelompok Sadar Lingkungan (Pokdarling) dan Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) dari Gampong Hagu Teungoh, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe, pada Jumat (22/9), sebagai wujud apresiasi bagi relawan kedua kelompok ini yang telah melakukan aksi bersih-bersih pantai dan budidaya ikan.

Kedua kelompok itu di bawah binaan PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Lhokseumawe, mulai dari memberikan pembibitan, fasilitas budidaya, serta bimbingan pada Pokdakan. Sementara bagi Pokdarling, perusahaan juga memberikan dukungan berupa alat-alat kebersihan, serta edukasi sadar lingkungan.

Integrated Terminal Manager PT Pertamina Patra Niaga IT Lhokseumawe, Revi Mei Arisandi mengatakan melalui program CSR perusahaan pihaknya mengajak warga sekitar melakukan tanggung jawab sosial pada lingkungan melalui kegiatan yang berkolaborasi dengan pemerintah serta 21 orang Pokdarling dan 14 orang Pokdakan.

"Semoga agenda ini bisa bermanfaat kepada lingkungan, desa sekitar dan mampu meningkatkan perekonomian warga dan Kota Lhokseumawe," ujarnya.

Baca juga: Pemkot gelar lomba masak ikan bagi emak-emak di Lhokseumawe, ini tujuannya

Sementara itu, Pj Wali Kota Lhokseumawe Imran mengatakan Pokdarling seharusnya tidak hanya berada di Hagu Teungoh, namun di seluruh wilayah yang ada di wilayah. Lhokseumawe merupakan kota yang memiliki permasalahan lingkungan yang parah, setelah dirinya melakukan peninjauan di seluruh wilayah secara langsung ke lapangan.

"Bagaimana kita tau permasalahan lingkungan, kalau kita tidak turun langsung. Saya sangat apresiasi, memang kaum emak-emak ini lebih didengarkan untuk menjaga lingkungan," ujar Imran.
 

Imran juga menyampaikan, kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan juga tergolong luar biasa apatis. Terbukti saat melakukan peninjauan lapangan, pihaknya menemukan sampah rumah tangga berupa popok bayi, pembalut hingga alat kontrasepsi. 

Hal tersebut menjadi persoalan, yang harus diselesaikan bersama oleh seluruh elemen karena menjaga lingkungan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. 

"Saya harapkan kelompok emak-emak ini harus diperbanyak pada setiap desa, karena the power of emak-emak ini sangat berpengaruh dan saya yakin bisa lebih efektif," ujarnya.

Pokdakan juga diharapkan agar tetap menjaga kualitas kesehatan dan kebersihan lingkungan untuk budidaya ikan.

Jangan sampai pemeliharaan ikan dilakukan seperti di waduk, karena lokasi tersebut merupakan tempat pembuangan dan tidak layak digunakan sebagai tempat budidaya karena mengandung merkuri.

"Tolong suarakan untuk menghasilkan ikan yang sehat, serta memperhatikan kondisi destinasi wisata kita juga. Pemkot Lhokseumawe ini sangat terbuka, artinya pemberdayaan semua pihak merupakan bentuk kolaborasi. Jika ingin berinovasi dengan daerah, saya siap diskusi berbagai macam ide," katanya.

Baca juga: Cegah banjir, Pemkot angkut 5 ton sampah dari sungai di Lhokseumawe

Pewarta: Try Vanny

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023