Pemerintah Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, menggelar kegiatan penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan pemberdayaan perempuan, sebagai upaya untuk meningkatkan perlindungan perempuan di daerah itu.
“Tujuan dilaksanakan kegiatan ini untuk mencegah dan meminimalisir kekerasan terhadap perempuan,” kata Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak, DPMGP4 Kabupaten Nagan Raya, Aceh, Masitoh, Senin.
Menurutnya, melalui kegiatan ini, pemerintah daerah dapat melakukan pembinaan dan memperluas kesempatan perempuan dalam mengembangkan potensi diri, untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya yang lebih baik.
Baca juga: Sudah mendesak, Nagan Raya kaji pembentukan UPTD perlindungan perempuan dan anak
Masitoh mengatakan penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan pemberdayaan perempuan di Nagan Raya, dilaksanakan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia perempuan pada organisasi perempuan, yang maju dan mandiri.
“Melalui kegiatan ini, perempuan mampu meningkatkan kontribusi dan keikutsertaan dalam pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Nagan Raya,” kata Masitoh menambahkan.
Wakil Ketua II DPRK Nagan Raya, Aceh, Puji Hartini dalam kegiatan ini mengatakan peran wanita dalam kehidupan bermasyarakat dan pembangunan, bukan hanya sebagai proses pembangunan, tapi juga sebagai pondasi yang berstruktur kuat.
“Perempuan memiliki cara berpikir sendiri dan gaya kepemimpinan nya yang agak sedikit berbeda dengan pria,” katanya.
Menurutnya, yang jadi pembeda cara kepemimpinan wanita adalah wanita memiliki sisi feminin dan maskulin dalam dirinya ketika memimpin.
Ia mengatakan, prinsip feminin yang dimiliki wanita bisa dijadikan modal untuk mengembangkan sifat intuitif, berorientasi dan berelasi dengan orang lain.
Perempuan juga selalu mendahulukan dan memegang teguh nilai-nilai kemanusiaan, peka rasa dan memahami perasaan orang lain, cerdas, tegas, kreatif, serta berpandangan luas.
"Prinsip feminin dan prinsip maskulin akan saling mendukung dan melengkapi dalam kegiatan memimpin, wanita tidak mengadopsi cara berpikir pria, tidak juga menghindari sifat kelembutan yang dimiliki," demikian Puji Hartini.
Baca juga: Polresta Banda Aceh raih penghargaan pengungkapan kasus kekerasan anak
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
“Tujuan dilaksanakan kegiatan ini untuk mencegah dan meminimalisir kekerasan terhadap perempuan,” kata Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak, DPMGP4 Kabupaten Nagan Raya, Aceh, Masitoh, Senin.
Menurutnya, melalui kegiatan ini, pemerintah daerah dapat melakukan pembinaan dan memperluas kesempatan perempuan dalam mengembangkan potensi diri, untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya yang lebih baik.
Baca juga: Sudah mendesak, Nagan Raya kaji pembentukan UPTD perlindungan perempuan dan anak
Masitoh mengatakan penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan pemberdayaan perempuan di Nagan Raya, dilaksanakan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia perempuan pada organisasi perempuan, yang maju dan mandiri.
“Melalui kegiatan ini, perempuan mampu meningkatkan kontribusi dan keikutsertaan dalam pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Nagan Raya,” kata Masitoh menambahkan.
Wakil Ketua II DPRK Nagan Raya, Aceh, Puji Hartini dalam kegiatan ini mengatakan peran wanita dalam kehidupan bermasyarakat dan pembangunan, bukan hanya sebagai proses pembangunan, tapi juga sebagai pondasi yang berstruktur kuat.
“Perempuan memiliki cara berpikir sendiri dan gaya kepemimpinan nya yang agak sedikit berbeda dengan pria,” katanya.
Menurutnya, yang jadi pembeda cara kepemimpinan wanita adalah wanita memiliki sisi feminin dan maskulin dalam dirinya ketika memimpin.
Ia mengatakan, prinsip feminin yang dimiliki wanita bisa dijadikan modal untuk mengembangkan sifat intuitif, berorientasi dan berelasi dengan orang lain.
Perempuan juga selalu mendahulukan dan memegang teguh nilai-nilai kemanusiaan, peka rasa dan memahami perasaan orang lain, cerdas, tegas, kreatif, serta berpandangan luas.
"Prinsip feminin dan prinsip maskulin akan saling mendukung dan melengkapi dalam kegiatan memimpin, wanita tidak mengadopsi cara berpikir pria, tidak juga menghindari sifat kelembutan yang dimiliki," demikian Puji Hartini.
Baca juga: Polresta Banda Aceh raih penghargaan pengungkapan kasus kekerasan anak
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023