Pj Bupati Pidie, Aceh Wahyudi Adisiswanto menyatakan daerah itu membutuhkan masjid besar sebagai simbol kota santri, diharapkan pemerintah pusat segera merealisasikannya seperti yang telah disampaikan beberapa waktu lalu.
“Pidie ini merupakan kota santri, dimana masjid besar dibutuhkan untuk simbolnya. Tetapi sampai saat ini belum siap dibangun,” kata Wahyudi Adisiswanto, di Pidie, Senin.
Sebenarnya, kata Wahyudi, Pidie sudah memiliki masjid besar di pusat kota yakni masjid Al Falah. Tetapi pembangunannya saat ini terhenti akibat permasalahan tanah yang masih berstatus milik PT Kereta Api Indonesia (KAI).
“Pembangunan masjid Al Falah terhenti, tidak bisa dilanjutkan, salah satu penyebabnya karena tanah tersebut pinjam pakai belum dihibahkan seutuhnya ke Pemkab Pidie,” ujarnya.
Baca juga: Pemkab Pidie optimis bisa produksi 170 ribu ton padi di musim rendengan
Saat ini, kata Wahyudi, pihaknya terus membangun komunikasi dan menunggu adanya political will dari Menteri BUMN Erick Thohir agar dapat menyerahkan atau hibah tanah tersebut kepada masyarakat pidie.
Karena, untuk permasalahan biaya pembangunan masjid bukan persoalan, masyarakat Pidie juga mau mengumpulkan iuran atau patungan bersama-sama demi membangun masjid kebanggaan tersebut.
“Tidak mesti harus pemerintah yang membangun, masyarakat juga mau iuran. Tetapi ini status tanah seharusnya bisa diperjelas, diwakafkan kepada masyarakat Pidie,” katanya.
Wahyudi menambahkan, sebenarnya masyarakat Pidie memiliki harapan baru memiliki masjid besar selain masjid Al Falah tersebut, yakni pembangunan masjid di lokasi Rumoh Geudong.
Di mana, pada pelaksanaan Kick Off penyelesaian HAM berat oleh Presiden Jokowi di Geudong Gampong Juni lalu, telah dijanjikan pembangunan masjid di lokasi bersejarah saat konflik Aceh tersebut.
“Saat itu, kita mempunyai harapan baru, dimana akan memiliki masjid dengan taman terindah se-Sumatera," ujarnya.
Namun, lanjut dia, sampai hari ini belum ada progres yang menjanjikan dari kementerian PUPR terhadap pembangunan masjid di Rumoh Geudong tersebut. Padahal itu telah disampaikan langsung secara lisan oleh Presiden.
"Sampai sekarang belum ada progres, sekarang kita masih bertanya kapan kita memiliki masjid yang bagus simbol Pidie. Kita harap Kementerian PUPR segera merealisasikannya,” demikian Wahyudi Adisiswanto.
Baca juga: Petani di Pidie Jaya temukan mortir Belanda, dievakuasi ke galian C
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
“Pidie ini merupakan kota santri, dimana masjid besar dibutuhkan untuk simbolnya. Tetapi sampai saat ini belum siap dibangun,” kata Wahyudi Adisiswanto, di Pidie, Senin.
Sebenarnya, kata Wahyudi, Pidie sudah memiliki masjid besar di pusat kota yakni masjid Al Falah. Tetapi pembangunannya saat ini terhenti akibat permasalahan tanah yang masih berstatus milik PT Kereta Api Indonesia (KAI).
“Pembangunan masjid Al Falah terhenti, tidak bisa dilanjutkan, salah satu penyebabnya karena tanah tersebut pinjam pakai belum dihibahkan seutuhnya ke Pemkab Pidie,” ujarnya.
Baca juga: Pemkab Pidie optimis bisa produksi 170 ribu ton padi di musim rendengan
Saat ini, kata Wahyudi, pihaknya terus membangun komunikasi dan menunggu adanya political will dari Menteri BUMN Erick Thohir agar dapat menyerahkan atau hibah tanah tersebut kepada masyarakat pidie.
Karena, untuk permasalahan biaya pembangunan masjid bukan persoalan, masyarakat Pidie juga mau mengumpulkan iuran atau patungan bersama-sama demi membangun masjid kebanggaan tersebut.
“Tidak mesti harus pemerintah yang membangun, masyarakat juga mau iuran. Tetapi ini status tanah seharusnya bisa diperjelas, diwakafkan kepada masyarakat Pidie,” katanya.
Wahyudi menambahkan, sebenarnya masyarakat Pidie memiliki harapan baru memiliki masjid besar selain masjid Al Falah tersebut, yakni pembangunan masjid di lokasi Rumoh Geudong.
Di mana, pada pelaksanaan Kick Off penyelesaian HAM berat oleh Presiden Jokowi di Geudong Gampong Juni lalu, telah dijanjikan pembangunan masjid di lokasi bersejarah saat konflik Aceh tersebut.
“Saat itu, kita mempunyai harapan baru, dimana akan memiliki masjid dengan taman terindah se-Sumatera," ujarnya.
Namun, lanjut dia, sampai hari ini belum ada progres yang menjanjikan dari kementerian PUPR terhadap pembangunan masjid di Rumoh Geudong tersebut. Padahal itu telah disampaikan langsung secara lisan oleh Presiden.
"Sampai sekarang belum ada progres, sekarang kita masih bertanya kapan kita memiliki masjid yang bagus simbol Pidie. Kita harap Kementerian PUPR segera merealisasikannya,” demikian Wahyudi Adisiswanto.
Baca juga: Petani di Pidie Jaya temukan mortir Belanda, dievakuasi ke galian C
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023