Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Aceh hingga triwulan III tahun 2023 mencapai 501,9 juta dolar Amerika Serikat (AS), namun angka ini turun sebesar 5,89 persen dibanding dengan ekspor pada periode yang sama tahun lalu, sebesar 533,4 juta dolar AS.
“Kelompok paling banyak diekspor yakni komoditas bahan bakar mineral, kopi dan rempah-rempah, serta minyak nabati,” kata Statistisi Ahli Madya BPS Aceh Andariati Afrida di Banda Aceh, Senin.
BPS menyebut hingga triwulan III atau periode Januari - September 2023, ekspor barang asal Tanah Rencong itu paling banyak dari komoditas non migas yang mencapai nilai 477,4 juta dolar AS, sedangkan komoditas migas senilai 24,4 juta dolar AS.
Baca juga: Kemenkeu: Aceh harus optimal potensi komoditas ekspor
Komoditas yang paling dominan diekspor yaitu kelompok bahan bakar minyak mineral dengan nilai 320,4 juta dolar AS. Bahan bakar mineral merupakan bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam, yakni komoditas berasal dari sumber daya alam yang mengandung hidrokarbon.
Kemudian, lanjut dia, kelompok kopi dan rempah-rempah senilai 75,4 juta dolar AS, serta minyak nabati senilai 43,8 juta dolar AS. Selebihnya, diikuti komoditas berbagai produk kimia, ikan olahan, buah-buahan, dan produk nabati lainnya.
"Periode Januari-September 2023, negara tujuan ekspor paling tinggi, yaitu India mencapai 340,4 juta dolar AS, Amerika Serikat senilai 49,3 dolar AS, dan Thailand senilai 43,3 juta dolar AS,” ujarnya.
Sedangkan untuk September 2023, kata Andariati, nilai ekspor barang asal Aceh sebesar 31,73 juta dolar AS. Angka ini juga menunjukkan penurunan sebesar 32,83 persen dibandingkan bulan lalu, yaitu sebesar 47,24 juta dolar AS.
Ekspor asal Aceh pada September itu paling besar ke India, yaitu 21,76 juta dolar AS dengan komoditas utama batubara. Kemudian negara Thailand senilai 1,34 juta dolar AS dengan komoditas utama ikan olahan dan negara Belgia senilai 1,27 dolar AS dengan komoditas utama kopi.
“Komoditas ekspor barang asal Aceh masih didominasi oleh hasil usaha pertambangan sebesar 67,63 persen dari total ekspor September 2023. Kemudian industri pengolahan sebesar 20,70 persen dan sektor pertanian 11,67 persen,” ujarnya.
Baca juga: Aceh ekspor 200 ton hasil perikanan hingga September 2023, begini penjelasannya
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
“Kelompok paling banyak diekspor yakni komoditas bahan bakar mineral, kopi dan rempah-rempah, serta minyak nabati,” kata Statistisi Ahli Madya BPS Aceh Andariati Afrida di Banda Aceh, Senin.
BPS menyebut hingga triwulan III atau periode Januari - September 2023, ekspor barang asal Tanah Rencong itu paling banyak dari komoditas non migas yang mencapai nilai 477,4 juta dolar AS, sedangkan komoditas migas senilai 24,4 juta dolar AS.
Baca juga: Kemenkeu: Aceh harus optimal potensi komoditas ekspor
Komoditas yang paling dominan diekspor yaitu kelompok bahan bakar minyak mineral dengan nilai 320,4 juta dolar AS. Bahan bakar mineral merupakan bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam, yakni komoditas berasal dari sumber daya alam yang mengandung hidrokarbon.
Kemudian, lanjut dia, kelompok kopi dan rempah-rempah senilai 75,4 juta dolar AS, serta minyak nabati senilai 43,8 juta dolar AS. Selebihnya, diikuti komoditas berbagai produk kimia, ikan olahan, buah-buahan, dan produk nabati lainnya.
"Periode Januari-September 2023, negara tujuan ekspor paling tinggi, yaitu India mencapai 340,4 juta dolar AS, Amerika Serikat senilai 49,3 dolar AS, dan Thailand senilai 43,3 juta dolar AS,” ujarnya.
Sedangkan untuk September 2023, kata Andariati, nilai ekspor barang asal Aceh sebesar 31,73 juta dolar AS. Angka ini juga menunjukkan penurunan sebesar 32,83 persen dibandingkan bulan lalu, yaitu sebesar 47,24 juta dolar AS.
Ekspor asal Aceh pada September itu paling besar ke India, yaitu 21,76 juta dolar AS dengan komoditas utama batubara. Kemudian negara Thailand senilai 1,34 juta dolar AS dengan komoditas utama ikan olahan dan negara Belgia senilai 1,27 dolar AS dengan komoditas utama kopi.
“Komoditas ekspor barang asal Aceh masih didominasi oleh hasil usaha pertambangan sebesar 67,63 persen dari total ekspor September 2023. Kemudian industri pengolahan sebesar 20,70 persen dan sektor pertanian 11,67 persen,” ujarnya.
Baca juga: Aceh ekspor 200 ton hasil perikanan hingga September 2023, begini penjelasannya
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023