Rektor Universitas Syiah Kuala USK Prof Marwan meluncurkan program Dana Lestari dalam upaya bagian dari transformasi mendukung kemandirian keuangan USK.
"Dana Lestari menjadi sumber pendapatan atau pemasukan dana alternatif bagi USK. Ini juga bisa meminimalisir ketergantungan pendanaan dari pemerintah, serta dapat mengurangi beban mahasiswa dalam biaya pendidikan," kata Prof Marwan di Banda Aceh, Rabu.
Ia menjelaskan USK telah mempunyai dua media untuk Dana Lestari yakni melalui rekening induk Dana Lestari dan kolaborasi USK-PT Majoris Asset Manajemen dengan Reksadana Majoris Syariah Dana Lestari.
Menurut dia lewat kolaborasi di tahun 2023, Majoris Syariah Dana Lestari USK mendapatkan penghargaan CNBC Indonesia sebagai yang terbaik kategori Campuran Berbasis Non Saham.
Ia mengatakan USK yang sudah berstatus PTN BH terus melakukan transformasi, salah satunya meluncurkan Dana Lestari merupakan bagian dari transformasi.
Menurut dia sebelum ketika menyandang status PTN BH, banyak yang menginterpretasikan bahwa USK akan menaikkan biaya pendidikan bagi mahasiswa, namun sebaliknya USK justru menurunkan batas atas Uang Kuliah Tunggal (UKT).
Langkah tersebut diambil karena kepedulian USK terhadap mahasiswa baru, terutama anak-anak Aceh. Di mana tahun 2023 dari sekitar 7.000 mahasiswa baru yang lulus, sebagian berasal dari keluarga tidak mampu.
Ia menyebutkan hanya 1.600 yang bisa dibiayai beasiswa KIP-Kuliah dan yang layak mendapatkan KIP-Kuliah sekitar 2500 mahasiswa.
"Kebijakan menurunkan batas atas UKT, menjadi sikap, pilihan, dan perhatian USK, agar akses pendidikan bisa terbuka seluas-luasnya. Apalagi bagi putra-putri terbaik Aceh yang terbatas secara biaya. Kehadiran Dana Lestari, nantinya akan diutamakan untuk beasiswa," kata Rektor.
USK berharap dengan adanya Dana Lestari bisa menambal persoalan biaya pendidikan dan biaya hidup mahasiswa selama kuliah.
Baca juga: Dirut BTN ajak milenial Aceh jadi pengembang perumahan
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023