Sabang (ANTARA Aceh) - Nelayan di Sabang, pulau paling ujung barat Indonesia diapit Selat Malaka dan Samudera Hindia saat ini enggan melaut karena saat musim pancaroba.

"Ini masih angin timur tapi mau peralihan ke angin barat, kalau masa peralihan cuaca ini kondisi di laut tidak stabil dan demi keselamatan saya bersama teman lainnya enggan melaut sampai cuaca membaik," kata salah saru nelayan Sabang, Ridwan di TPI Pasiran, Kuta Bawah Timu, Sukajaya, Sabang, Selasa.

Dikatakan secara kasat mata kondisi cuaca di laut lepas bergelombang dan ketinggiannya berkisar 1-1,5 meter, namun di teluk sepintas terlihat tenang.

"Kalau kita liat sekilas diteluk tenang, tapi coba dipertahitan pecahan gelombang mengeluarkan buih keputihan, itu tandanya gelombang di laut lepas sedang tinggi," jelasnya.

Nelayan tulen tadi memprakirakan, meskipun sekarang sedang musim timur dan tanda-tandanya sudah terlihat akan ada pergantian musim dari timur ke barat.

"Ketika pergantian musim ini cuacanya tidak menentu kadang kala cuaca di laut bagus dan bisa saja dalam sekita ada perubahan cuaca yang tidak memungkinkan untuk bertahan dilaut," ujarnya.

Kepala Stasion BMKG Kota Sabang Siswanto memprakirakan, cauaca di perairan Sabang, Banda Aceh dan sekitarnya berpotensi diguyur hujan dengan intensitas ringan yang disertai tiupan angin dari arah timur selatan dan masyarakat nelayan serta pengguna jasa pelayaran diharapkan selalu dalam posisi waspada ketika berada dilaut.

"Arah anginnya muncul dari timur-selatan dan kecepatan angin antara 4 sampai 20 knot, kemudian tinggi gelombang 0,5 sampai dengan 2 meter, posisi ini masih aman untuk melaut, namun nelayan dan pengguna jasa pelayaran diharapkan tetap dalam posisi waspada jika sewaktu-waktu cuaca kurang bersahabat," ujarnya.

Paling ujung barat Indonesia, Provinsi Aceh meliputi lima pulau diantaranya, Pulau Weh (121 km²), Seulako (0,055 km²), Klah (0,186 km²), Rubiah (0,357 km²) dan Pulau Rondo (0,650 km²) secara geografis berada pada 95°13'02"-95°22'36" barat timur (BT), dan 05°46'28"-05°54'-28" lintang utara (LU). 

Pewarta: Irman Yusuf

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017