Keluhan vertigo mendadak bisa dikaitkan dengan penyakit yang mengarah kepada gejala awal stroke. Seperti dijelaskan oleh Dokter spesialis saraf (neurologi) RS Cipto Mangunkusumo dr. Dinda Dafiri Sp.N(K), bahwa vertigo tiba-tiba bisa disertai dengan nyeri kepala.
 
"Jadi ada keluhan berputar, ada keluhan kepala berdenyut, terasa berat kemudian kalau ada gejala lain biasanya berputar, merasa mual atau muntah," ucap Dinda dalam diskusi yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu.
 
Vertigo secara umum bisa dijelaskan adalah sensasi yang salah dan adanya perasaan ruangan berputar padahal tidak sedang dalam keadaan bergerak. Kenali gejala vertigo berikut ini:
  • Ruangan serasa berputar padahal tidak.
  • Pandangan menjadi buram atau berganda.
  • Ada rasa kebas di sekitar wajah atau mulut
  • Kelemahan dan kesemutan di satu sisi dan mata bergerak sendiri.
Baca juga: Manfaat konsumsi suplemen kecantikan, jaga kesehatan kulit dari dalam

Dokter lulusan Universitas Indonesia ini menjelaskan vertigo bukanlah suatu penyakit namun suatu gejala yang bisa mengarah pada penyakit lain. Terjadinya kesemutan di satu sisi tubuh, lanjutnya, kemungkinan adalah gejala vertigo yang mengarah stroke karena menyerang otak dan terjadi mendadak.
 
 
Seringkali vertigo menyerang saraf keseimbangan di dalam telinga tengah yang masih dikategorikan jinak, sampai pusat otak baik otak besar maupun batang otak yang menjadi gejala stroke. Jika mengalami serangan vertigo hebat di rumah, Dinda menyarankan untuk tetap duduk atau berbaring. Jika rasa pusing terasa lebih hebat, disarankan untuk membuka mata dan melihat fokus ke satu titik agar sensasi berputar lebih singkat.
"Posisinya jangan bergerak sampai keluhan berputarnya ada perbaikan, kalau nggak perbaikan dalam satu hari dan bolak balik timbul disarankan ke dokter," ucap Dinda.

Vertigo bukan suatu penyakit yang bisa hilang atau sembuh dengan mengonsumsi obat. Jika keluhan vertigo terjadi terus menerus, maka kita harus segera ke dokter spesialis saraf untuk diketahui lebih lanjut penyebab vertigo.

"Kalau vertigo sifatnya berulang disarankan ke dokter ditentukan vertigonya dari penyakit apa, dan tata laksana dan terapinya sesuai dengan keluhannya. Kalau berulang terus satu hari tiga kali bisa jadi stroke," ucap Dinda.

Jika vertigo dengan masalah di saraf keseimbangan di telinga, maka akan ada terapi khusus yaitu dengan gerakan. Pasien akan diberikan gerakan terapi memutar benda di atas kepala.

Pasien sebenarnya bisa melakukan terapi di rumah dengan mencari gerakan yang ada di internet dan dilakukan tiga kali sehari masing-masing lima kali gerakan. Terapi ini rutin dilakukan selama dua minggu meskipun sudah tidak ada keluhan dengan tujuan tubuh bisa beradaptasi terhadap sensasi berputar.

Yang tidak kalah penting adalah konsumsi makanan sehat dan hindari konsumsi gula, garam dan lemak yang berlebihan jika vertigo yang dialami merupakan gejala stroke.

Baca juga: JKA terancam dihentikan, Forbes desak Pemprov dan DPRA tuntaskan utang ke BPJS

Pewarta: Fitra Ashari

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023