Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) menyatakan Hari Nusantara (Harnus) yang diperingati setiap 13 Desember menjadi momentum yang penting dalam rangka menjaga kedaulatan laut untuk mewujudkan kesejahteraan bagi nelayan di seluruh Indonesia.

“Hari Nusantara adalah momentum kita mengingat kita bahwa laut adalah milik kita dan tempat kita merajut asa cita-cita bangsa untuk merdeka di atas laut kita sendiri,” kata Ketua KNTI Aceh Azwar Anas di Banda Aceh, Rabu.

Ia menjelaskan peringatan Hari Nusantara berawal dari Deklarasi Djuanda pada 13 Desember 1957, yang menyatakan kepada dunia bahwa laut Indonesia di antara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI.

Peringatan ini, lanjut dia, menjadi momentum penting bagi nelayan di seluruh Tanah Air untuk mendorong pemerintah agar terus memberi pemenuhan hak-hak bagi nelayan, terutama nelayan tradisional.

“Saatnya kita kembali berdaulat kembali laut kita sebagai jalan menuju kesejahteraan nelayan dengan mengelola sumber daya kelautan yang berkelanjutan,” ujarnya.

Adapun beberapa pemenuhan hak nelayan seperti kemudahan akses dan ketersediaan BBM bersubsidi bagi nelayan, jaminan kesehatan, pembangunan sanitasi di pemukiman nelayan hingga penyediaan infrastruktur SPBUN, dan lainnya.

Di sisi lain, kata Azwar, saat ini kondisi ekosistem laut Indonesia juga sedang tidak baik-baik saja. Perubahan iklim (climate change) menjadi salah satu persoalan yang menghantui para nelayan dalam meraih kesejahteraan, karena sangat berpengaruh pada hasil tangkapan nelayan.

Oleh karena itu, lanjut dia, perlu kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan, penggiat lingkungan laut di Indonesia untuk bersama-sama mengedukasi, bagaimana cara menjaga kemurnian laut seperti sedia kala, sebagai upaya mitigasi dan mewaspadai perubahan iklim.

Di samping beragam persoalan lain yang dihadapi seperti pencemaran, pemakaian alat tangkap tidak ramah lingkungan, penebangan hutan mangrove serta berbagai ancaman lainnya.

“Dan KNTI berkomitmen dalam memberi edukasi kepada nelayan tentang mitigasi dan adaptasi perubahan iklim ini,” ujarnya.
 

Pewarta: Khalis Surry

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023