Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Malikussaleh (Unimal) gelar aksi teatrikal menanggapi isu pengungsi rohingya di depan Taman Riyadhah Kota Lhokseumawe, Sabtu (23/12).

Mereka menampilkan aksi teatrikal dalam rangka menggambarkan situasi dan kondisi etnis Rohingya. 

Salah seorang pimpinan aksi, Fualdhi Husaini Hasibuan, mengatakan, aksi tersebut menyikapi kondisi imigran Rohingya yang belakangan ini menjadi viral di media sosial dan sudah menjadi perhatian publik.

Baca juga: Pemerintah Aceh belum bisa pastikan soal relokasi pengungsi Rohingya, menolak tidak mungkin

DPM Fisipol Unimal menilai kasus imigran Rohingya harus diselesaikan mulai dari akarnya. Terjadinya ketidakstabilan politik dan demokrasi di Myanmar merupakan sebab dari persoalan ini, Rohingya salah satu etnis di Myanmar.

Ia menambahkan, aksi teatrikal mulai menceritakan dari sebuah drama nasib sekelompok etnis, dimana negara mereka terjadi sebuah kudeta yang dilakukan oleh militer dan mengakibatkan sistem politik menjadi otoriter. Mereka mencari hak kewarganegaraannya, namun tidak bisa dipenuhi.

"Bagi kami etnis Rohingya tetaplah korban dari ulah oknum-oknum yang mencari keuntungan dengan memanfaatkan kondisi etnis Rohingya,” katanya.

Di sisi lain, lanjut Fualdhi, DPM Fisipol Unimal juga mendesak Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) mengusut tuntas indikasi Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) terhadap pengungsi Rohingya di seluruh wilayah Indonesia, dan menghukum pelakunya. Kondisi politik dan demokrasi tidak setabil di Myanmar mengakibatkan mereka terusir dari negara mereka sendiri.

"Mendesak Pemerintah Indonesia ikut andil dalam mengembalikan stabilitas politik dan demokrasi di Myanmar agar etnis Rohingya yang terusir dapat kembali ke negara asalnya," ujarnya.

Penulis: Kamal, mahasiswa Universitas Malikussaleh

Baca juga: 180 Pengungsi Rohingya kini singgah ke Disdukcapil Pidie

Pewarta: Redaksi Antara Aceh

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023