Banda Aceh (ANTARA) - Mahasiswa yang tergabung dalam Centre for Indonesian Medical Student Activities Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (USK) mengedukasi kaum ibu dalam upaya mencegah stunting dan kekurangan gizi.
"Edukasi ini merupakan upaya kami meningkatkan kapasitas kaum ibu dalam mencegah stunting dan kekurangan gizi. Edukasi diikuti para ibu kader PKK Gampong Punge Jurong, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh," kata Azfalurrahman Zaki, koordinator kegiatan, di Banda Aceh, Minggu.
Menurut dia, edukasi tersebut diberikan karena kekhawatiran mahasiswa Fakultas Kedokteran USK terhadap masih tingginya angka stunting di Kota Banda Aceh. Berdasarkan data, prevalensi stunting di ibu kota Provinsi Aceh tersebut pada 2023 mencapai 21,7 persen.
Baca juga: BKKBN Aceh targetkan 38.004 anak asuh untuk atasi stunting pada 2025
Selain itu, kata dia, edukasi stunting dan kekurangan gizi tersebut merupakan bagian dari pengabdian mahasiswa Fakultas Kedokteran USK dalam program tumbuh tanpa stunting.
"Selanjutnya, nanti kaum ibu tersebut menjadi binaan kami dalam mencegah dan menurunkan angka stunting maupun kekurangan gizi serta meningkatkan kesehatan anak-anak," katanya.
Ia mengatakan edukasi tersebut berlangsung beberapa kali pertemuan. Pertemuan pertama menjelaskan stunting secara umum. Kemudian, menyangkut gizi, serta deteksi dini terhadap stunting, serta sanitasi guna menciptakan lingkungan bersih.
Azfalurrahman Zaki menyebutkan edukasi tidak hanya diberikan secara teori, tetapi juga praktik. Praktik di antara bagaimana membuat makanan bergizi bagi anak serta hal lainnya yang terkait dalam upaya pencegahan stunting dan kekurangan gizi.
"Program ini nantinya berkelanjutan. Kaum ibu yang mendapatkan edukasi ini ke depannya menjadi asesmen bagi ibu lainnya dalam upaya mencegah stunting, tidak hanya di desanya, tetapi juga di wilayah lainnya," kata
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Gampong Punge Jurong Nurul Rizky Nanda mengapresiasi pengabdian mahasiswa dalam memberikan edukasi kepada kaum ibu dalam mencegah stunting dan kekurangan gizi.
"Edukasi ini menambah pengetahuan dan pemahaman kami dalam mencegah stunting dan kekurangan gizi. Kami berharap program ini berlanjut karena ini penting meningkatkan kapasitas kaum ibu dalam mencegah stunting dan kekurangan gizi," kata Nurul Rizky Nanda.
Baca juga: Sebanyak 300 desa di Aceh Besar terima dana desa