Banda Aceh (ANTARA) - Dalam rangka mendukung pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat, Sobat Bumi Universitas Syiah Kuala (USK) menggelar aksi penghijauan bertajuk PESONA: Penanaman Ekosistem Sustainable Optimal untuk Net Zero Emission dan Aktivitas Akademik.
Kegiatan ini berlangsung pada 2-4 Januari 2024 di Desa Lampuyang, Pulo Aceh, Aceh Besar dan berkolaborasi dengan Dinas Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Krueng Aceh (BPDAS KA).
Dibimbing oleh Prof. Dr. Ir. Ahmad Syuhada, M.Sc. dan Prof. Dr. Muhammad Ilham Maulana, S.T., M.T., yang juga menjabat sebagai Direktur Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Syiah Kuala, aksi ini berhasil melibatkan mahasiswa dan masyarakat setempat dalam menanam sebanyak 150 pohon.
Penanaman ini merupakan upaya nyata untuk menjaga kelestarian lingkungan sekaligus memberikan dampak ekonomi bagi warga desa.
Jenis bibit pohon yang ditanam mencakup berbagai tanaman kayu dan hortikultura, di antaranya 40 pohon cemara laut (Casuarina Equisetifolia), 30 pohon petai (Parkia Speciosa), 30 pohon jengkol (Archidendron Pauciflorum), 20 pohon Ketapang (Terminalia Catappa), serta masing-masing 10 pohon durian (Durio Zibethinus), delima (Punica Granatum), dan sirsak (Annona Muricata).
Tanaman ini dipilih karena memiliki manfaat ekologis dan ekonomis, seperti mencegah abrasi, menyerap karbon dioksida, serta menghasilkan buah bernilai jual tinggi.
Penanaman berlangsung di beberapa lokasi strategis desa yang telah disepakati bersama warga. Selain menanam pohon, peserta juga diberikan edukasi tentang manfaat tanaman, teknik penanaman, dan perawatan agar tanaman dapat tumbuh optimal.
Sekretaris Desa Lampuyang, Pulo Aceh, Aceh Besar menyampaikan, “Kegiatan ini bertujuan untuk menimbulkan rasa kepedulian terhadap bumi pada generasi muda. Generasi muda diharapkan dapat mengikuti kegiatan menanam pohon dan menjaga lingkungan. Aksi ini juga bermanfaat bagi anak-anak agar memahami cara menanam pohon serta ibu-ibu mengetahui manfaat dari tanaman seperti pohon cemara laut, pete, jengkol, ketapang, durian, delima, dan sirsak.”
Prof. Dr. Muhammad Ilham Maulana menambahkan, “Harapan kami silaturahmi antara mahasiswa USK dan masyarakat di Desa Lampuyang itu bisa terus berlanjut karena ada program-program lain yang akan segera kami lakukan di tahun 2025. Demikian, terima kasih telah menyambut kami.”
Aksi PESONA memiliki berbagai tujuan penting, termasuk mendukung kelestarian lingkungan, mencegah bencana alam, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penanaman cemara laut, misalnya, berfungsi untuk mencegah abrasi di kawasan pesisir.
Sementara itu, tanaman hortikultura seperti durian dan sirsak dipilih karena hasil panennya dapat menjadi sumber penghasilan tambahan bagi warga.
Selain itu, aksi ini juga bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengan meningkatkan tutupan hijau di kawasan desa.
Langkah ini menjadi bagian dari kontribusi nyata Sobat Bumi Universitas Syiah Kuala dalam mitigasi perubahan iklim, yang saat ini menjadi perhatian global.
Kegiatan PESONA: Penanaman Ekosistem Sustainable Optimal untuk Net Zero dan Aktivitas Akademik ini menjadi salah satu wujud nyata komitmen Sobat Bumi USK dalam membangun masa depan yang lebih hijau, lestari, dan berkelanjutan. Dengan semangat kolaborasi, USK terus menginspirasi langkah positif untuk mencintai dan menjaga bumi.