Komandan Tim Kemenangan Nasional (TKN) Fanta, Arief Rosyid bersilaturahmi dengan salah seorang ulama Aceh Tgk Faisal Ali alias Lem Faisal, di Pondok Pesantren (Dayah) Mahya Ulum Al-Aziziyah Aceh Besar yang dipimpinnya saat ini.
"Saya punya tanggung jawab datang ke sini (bertemu Lem Faisal), dan berdiskusi kembali membawa kesamaan, pandangan, dan cita-cita Aceh ini," kata Arief Rosyid, di Aceh Besar, Rabu.
Sebagai informasi, selain pimpinan pesantren, Lem Faisal saat ini juga menjabat Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh dan sekaligus sedang mengemban amanah sebagai Ketua PW Nahdlatul Ulama (NU) Aceh.
Baca juga: Survei JRC: Elektabilitas Prabowo-Gibran tembus 50,3 persen
Dalam silaturahmi singkat itu, Lem Faisal berharap ke depan adanya perhatian terhadap kekhususan dan keistimewaan Aceh. Terutama hal-hal yang telah tertulis sesuai MoU Helsinki dan UU Pemerintahan Aceh (UUPA).
Arief mengatakan bahwa apa yang selama ini dibangun di Aceh dalam hal kekhususan, baik soal otonominya, keagamaan (penerapan syariat Islam) akan terus dikuatkan.
"Sehingga Islam ini benar-benar tidak jadi buih di lautan, dia benar-benar menjadi rahmatan lil'alamin. Islam kita junjung secara bersama-sama," ujarnya.
Dirinya menyampaikan, Prabowo dan Gibran juga telah menitipkan kepada mereka selaku anak muda untuk terus menjaga agama Islam, dan memberikan kesejahteraan kepada umat.
Sebagai daerah khusus, kata dia, maka orang-orang harus belajar ke Aceh tentang bagaimana Islam itu mensejahterakan.
Salah satunya, seperti kehadiran Bank Syariah Indonesia (BSI) yang sejak dulu terus didorong selalu memberikan manfaat bagi masyarakat, bukan sebaliknya mempersulit.
"Paling penting bagaimana nilai-nilai Islam yang selama ini kita junjung tinggi di Aceh juga berdampak pada kesejahteraan masyarakat, dan setelah itu, daerah lain mesti belajar sama Aceh," kata mantan komisioner BSI itu.
Selain itu, Arief juga menuturkan bahwa apa yang telah dilaksanakan oleh Presiden Jokowi selama ini bakal dilanjutkan oleh Prabowo jika nanti diamanahkan rakyat memimpin negeri ini, sepertinya hal ini pembangunan tol di Aceh.
"Jadi itu semua yang kita lihat bahwa Indonesia ini bisa maju kalau kita semua bersatu, umat Islam itu solid, dia tidak lagi dipinggirkan," ujarnya.
Dirinya menambahkan, Prabowo-Gibran berkomitmen dan ingin melanjutkan, memperkuat umat Islam. Karena itu perlu memenangkan pasangan nomor urut 02 tersebut.
"Berjuang buat agama kita jauh lebih dihargai, dihormati, dan Aceh punya kekhususan, tidak boleh lagi tertinggal dari daerah-daerah lainnya," demikian Arief Rosyid.
Baca juga: Diberi nilai 11 dari 100 oleh Anies, Prabowo: emang gue pikirin!
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
"Saya punya tanggung jawab datang ke sini (bertemu Lem Faisal), dan berdiskusi kembali membawa kesamaan, pandangan, dan cita-cita Aceh ini," kata Arief Rosyid, di Aceh Besar, Rabu.
Sebagai informasi, selain pimpinan pesantren, Lem Faisal saat ini juga menjabat Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh dan sekaligus sedang mengemban amanah sebagai Ketua PW Nahdlatul Ulama (NU) Aceh.
Baca juga: Survei JRC: Elektabilitas Prabowo-Gibran tembus 50,3 persen
Dalam silaturahmi singkat itu, Lem Faisal berharap ke depan adanya perhatian terhadap kekhususan dan keistimewaan Aceh. Terutama hal-hal yang telah tertulis sesuai MoU Helsinki dan UU Pemerintahan Aceh (UUPA).
Arief mengatakan bahwa apa yang selama ini dibangun di Aceh dalam hal kekhususan, baik soal otonominya, keagamaan (penerapan syariat Islam) akan terus dikuatkan.
"Sehingga Islam ini benar-benar tidak jadi buih di lautan, dia benar-benar menjadi rahmatan lil'alamin. Islam kita junjung secara bersama-sama," ujarnya.
Dirinya menyampaikan, Prabowo dan Gibran juga telah menitipkan kepada mereka selaku anak muda untuk terus menjaga agama Islam, dan memberikan kesejahteraan kepada umat.
Sebagai daerah khusus, kata dia, maka orang-orang harus belajar ke Aceh tentang bagaimana Islam itu mensejahterakan.
Salah satunya, seperti kehadiran Bank Syariah Indonesia (BSI) yang sejak dulu terus didorong selalu memberikan manfaat bagi masyarakat, bukan sebaliknya mempersulit.
"Paling penting bagaimana nilai-nilai Islam yang selama ini kita junjung tinggi di Aceh juga berdampak pada kesejahteraan masyarakat, dan setelah itu, daerah lain mesti belajar sama Aceh," kata mantan komisioner BSI itu.
Selain itu, Arief juga menuturkan bahwa apa yang telah dilaksanakan oleh Presiden Jokowi selama ini bakal dilanjutkan oleh Prabowo jika nanti diamanahkan rakyat memimpin negeri ini, sepertinya hal ini pembangunan tol di Aceh.
"Jadi itu semua yang kita lihat bahwa Indonesia ini bisa maju kalau kita semua bersatu, umat Islam itu solid, dia tidak lagi dipinggirkan," ujarnya.
Dirinya menambahkan, Prabowo-Gibran berkomitmen dan ingin melanjutkan, memperkuat umat Islam. Karena itu perlu memenangkan pasangan nomor urut 02 tersebut.
"Berjuang buat agama kita jauh lebih dihargai, dihormati, dan Aceh punya kekhususan, tidak boleh lagi tertinggal dari daerah-daerah lainnya," demikian Arief Rosyid.
Baca juga: Diberi nilai 11 dari 100 oleh Anies, Prabowo: emang gue pikirin!
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024