Pemerintah Aceh Besar menerima alokasi pupuk subsidi sektor pertanian dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI pada 2024 ini sebesar 8.537.887 kg atau 8,5 ribu ton yang terbagi dalam dua jenis pupuk.
"Alokasi pupuk bersubsidi sektor pertanian untuk Aceh Besar 2024 sekitar 8,5 ribu ton," kata Kepala Dinas Pertanian Aceh Besar, Jakfar SP, di Aceh Besar, Kamis.
Jakfar menyampaikan, alokasi 8,5 ribu ton pupuk bersubsidi itu yakni untuk jenis NPK 2,9 ribu ton dan urea mencapai 5,5 ribu ton lebih. Pupuk tersebut disebar ke 23 kecamatan se Aceh Besar.
Baca juga: DPRK minta KP3 maksimalkan pengawasan pupuk subsidi di Nagan Raya
Jakfar menjelaskan, pupuk bersubsidi itu nantinya disalurkan sesuai peruntukan jatah masing-masing daerah menurut sistem elektronik rencana definitif kebutuhan kelompok (e-RDKK).
Karena pupuk subsidi, kata Jakfar, maka masyarakat petani nantinya dapat membeli sendiri pada kios-kios saprodi yang telah ditentukan oleh distributor pupuk.
"Ini bukan pupuk bantuan, tetapi pupuk subsidi. Jadi bukan disalurkan, mereka beli sendiri di kios-kios saprodi. Menurut jatah masing-masing sesuai e-RDKK," ujarnya.
Sebagai informasi, dari luas lahan baku persawahan 25.692 hektare di Aceh Besar, pemerintah setempat menargetkan tahun ini bisa menanam padi di areal 21 ribu hektare saat musim rendengan dan 15 ribu hektare musim gadu (akhir tahun).
Jakfar menuturkan, dengan target tanam tersebut, maka alokasi pupuk 8.5 ribu ton belum tercukupi, mengingat kebutuhan pupuk untuk Aceh Besar mencapai 12 ribu ton.
Karena itu, pihaknya akan terus mengupayakan adanya penambahan dari pemerintah pusat, seperti yang dilakukan tahun sebelumnya. Sehingga kebutuhan petani tercukupi.
"Kalau untuk 2023 pupuk kita alhamdulillah cukup, karena memang kita dapat tambahan kuota. Maka kita upayakan ada penambahan lagi nantinya," demikian Jakfar.
Baca juga: Aceh Jaya terkendala sistem penginputan data pertanian ke RDKK
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
"Alokasi pupuk bersubsidi sektor pertanian untuk Aceh Besar 2024 sekitar 8,5 ribu ton," kata Kepala Dinas Pertanian Aceh Besar, Jakfar SP, di Aceh Besar, Kamis.
Jakfar menyampaikan, alokasi 8,5 ribu ton pupuk bersubsidi itu yakni untuk jenis NPK 2,9 ribu ton dan urea mencapai 5,5 ribu ton lebih. Pupuk tersebut disebar ke 23 kecamatan se Aceh Besar.
Baca juga: DPRK minta KP3 maksimalkan pengawasan pupuk subsidi di Nagan Raya
Jakfar menjelaskan, pupuk bersubsidi itu nantinya disalurkan sesuai peruntukan jatah masing-masing daerah menurut sistem elektronik rencana definitif kebutuhan kelompok (e-RDKK).
Karena pupuk subsidi, kata Jakfar, maka masyarakat petani nantinya dapat membeli sendiri pada kios-kios saprodi yang telah ditentukan oleh distributor pupuk.
"Ini bukan pupuk bantuan, tetapi pupuk subsidi. Jadi bukan disalurkan, mereka beli sendiri di kios-kios saprodi. Menurut jatah masing-masing sesuai e-RDKK," ujarnya.
Sebagai informasi, dari luas lahan baku persawahan 25.692 hektare di Aceh Besar, pemerintah setempat menargetkan tahun ini bisa menanam padi di areal 21 ribu hektare saat musim rendengan dan 15 ribu hektare musim gadu (akhir tahun).
Jakfar menuturkan, dengan target tanam tersebut, maka alokasi pupuk 8.5 ribu ton belum tercukupi, mengingat kebutuhan pupuk untuk Aceh Besar mencapai 12 ribu ton.
Karena itu, pihaknya akan terus mengupayakan adanya penambahan dari pemerintah pusat, seperti yang dilakukan tahun sebelumnya. Sehingga kebutuhan petani tercukupi.
"Kalau untuk 2023 pupuk kita alhamdulillah cukup, karena memang kita dapat tambahan kuota. Maka kita upayakan ada penambahan lagi nantinya," demikian Jakfar.
Baca juga: Aceh Jaya terkendala sistem penginputan data pertanian ke RDKK
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024