Pemerintah Kabupaten Aceh Timur melalui Dinas Kesehatan menyatakan daerah tersebut mendapat alokasi anggaran Rp13 miliar untuk penanganan stunting.

"Anggaran Rp13 miliar untuk penanganan stunting tersebut bersumber dari APBN. Anggaran itu dialokasikan kepada 27 puskesmas di Aceh Timur," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur Abdullah di Aceh Timur, Senin.

Selain stunting, kata Abdullah, anggaran tersebut juga untuk mendukung layanan kesehatan bagi ibu hamil dan balita. Kemudian, meningkatkan sumber daya manusia.

Kemudian, pemantauan dan pelatihan untuk petugas puskesmas dan kader, transportasi tenaga pelayanan. Serta untuk pembinaan masing-masing posyandu. 

"Layanan kesehatan untuk ibu hamil dan balita ini di antaranya untuk pemberian makanan tambahan. Sasaran pemberian makanan tambahan ini untuk 3.000 lebih balita di Kabupaten Aceh Timur," katanya.

Abdullah menyebutkan anggaran tersebut untuk mendukung pemenuhan target 14 persen prevalensi stunting secara nasional pada 2024. Serta menurunkan prevalensi stunting di Kabupaten Aceh Timur.

Prevalensi stunting di Kabupaten Aceh Timur berdasarkan hasil survei 2021 mencapai 38,2 persen. Artinya, dari 100 anak di Aceh Timur, maka hampir 40 anak mengalami stunting, kata Abdullah.

Menurut Abdullah, tingginya angka prevalensi stunting di Kabupaten Aceh Timur karena masih rendahnya tingkat kehadiran balita ke posyandu. Dan ini menjadi bersama untuk menyadarkan orang tua untuk membawa anaknya ke posyandu.

"Untuk itu, kami mengajak kepada para camat, kepala puskesmas, dan seluruh tim aktif menyosialisasikan dan meningkatkan partisipasi masyarakat agar datang ke posyandu," kata Abdullah.
 

Pewarta: Hayaturrahmah

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024