Meulaboh (ANTARA Aceh) -  Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh telah membentuk tiga kelompok pengrajin sebagai pilot projek pengembangan industri pengolahan bahan buah keladi (talas) untuk aneka makanan cemilan.

Kepala Bidang UKM pada Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi UKM Aceh Barat, Cut Titi Herwati Rahmah di Meulaboh, Kamis mengatakan, kelompok tersebut telah berhasil mengolah buah keladi menjadi tepung untuk bahan makanan.

"Sudah ada kelompok yang pernah mengolah tepung dari bahan baku talas atau buah keladi untuk makanan, namun secara kualitasnya belum bisa untuk pasar karena belum menemukan cara agar makanan itu tidak dicampur pengawet," katanya.

Dijelaskan, terhadap kendala tersebut masih dalam upaya uji coba untuk dilakukan pengembangan produk dengan ketersediaan bahan baku, apalagi yang pernah diciptakan tersebut untuk lomba dan cemilan itu tidak dibenarkan mengunakan bahan kimia.

Terhadap upaya pengembangan itu masih dilakukan dengan menampilkan hasil kerajinan masyarakat dalam setiap kegiatan lomba, selain memperkenalkan makanan berbasis bahan baku lokal dan alami, sekaligus juga melihat tingkat kreativitas warga.

Para pelaku usaha rumah tangga itu adalah kaum perempuan dan memang untuk kegiatan-kegiatan industri kecil yang sedang berkambang dalam produk ekonomi kreatif di Aceh Barat mayoritas pelaku usahanya adalah kaum "hawa".

"Bila memang ada satu kegiatan atau rencana instansi terkait menjadikan bahan lokal itu sebagai produk pangan lokal, saya pikir sangat bagus dan ini adalah peluang bagi pelaku usaha itu untuk terus membuat makanan khas daerah," sebut Cut Titi.

Pernyataan itu juga mengomentari rencana dari Dinas Pangan Aceh Barat akan mengembangan produk makanan khas daerah berbahan buah keladi, sebab daerah setempat memiliki cukup bahan baku dan mudah untuk kegiatan pembudidayaan.

Apalagi Kabupaten Aceh Barat dengan ibu kota kabupatennya Meulaboh sudah menjadi salah satu pusat perekonomian barat selatan Aceh dan sering dikunjungi tamu dari luar Aceh untuk wisata, kunjungan kerja maupun kepentingan laiinnya.

Di dampinggi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong (DPMG) Aceh Barat Teuku Fadli dijelaskan, pemerintah akan terus mendorong para pelaku usaha untuk berkreasi dan menciptakan berbagai makanan cemilan maupun produk ekonomi kreatif.

Bahkan pemerintah Aceh Barat akan siap memasarkan dan mempromosikan hasil cipta masyarakat agar diketahui lebih luas dan mampu menjadi salah satu sumber pendapatan untuk meningkatkan taraf perekonomian masyarakat daerah itu.

"Kita akan memasarkan kerajinan masyarakat, tentunya setelah diseleksi dan dipilih. Tidak mungkin semuanya, kualitas dan permintaan pasar tetap menjadi perhatian sehingga produk dihasilkan tidak asal-asalan," katanya menambahkan.

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017