Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Selatan menargetkan penurunan angka stunting hingga 20 persen pada 2024.
Penjabat (Pj) Bupati Aceh Selatan Cut Syazalisma di Aceh Selatan, Jumat, mengatakan angka stunting masih relatif tinggi di kabupaten pesisir barat selatan Provinsi Aceh tersebut.
"Pemerintah daerah menargetkan angka stunting turun hingga 20 persen pada 2024. Karena itu, kami mengajak seluruh elemen masyarakat bekerja keras mencapai target tersebut," kata Cut Syazalisma.
Sebelumnya, Pj Bupati Aceh Selatan itu menyebutkan berdasarkan data survei studi status gizi oleh Kementerian Kesehatan RI menyatakan bahwa prevalensi balita stunting di Kabupaten Aceh Selatan mencapai 34,8 persen.
Sedangkan berdasarkan data pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat periode Mei 2023, ada dua kecamatan di Kabupaten Aceh Selatan dengan angka prevalensi stunting tertinggi.
Dua kecamatan tersebut yakni Kecamatan Kluet Utara sebesar 41,6 persen dan Kecamatan Samadua sebesar 32,2 persen.
"Pemerintah daerah terus berupaya menurun angka stunting dengan berbagai upaya, termasuk meningkatkan kerja sama lintas sektoral, sehingga target penurunan angka stunting tersebut dapat tercapai," kata Cut Syazalisma.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Aceh Selatan Masrizal mengatakan pihaknya terus membangun koordinasi dengan berbagai pihak dalam menjalankan program penurunan stunting.
Program penurunan stunting ini harus dilakukan hingga ke tingkat desa. Oleh karena itu, diperlukan komitmen dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, kecamatan, dan desa dalam menangani stunting, kata Masrizal.
"Kerja sama para pihak tersebut merupakan kunci keberhasilan program penurunan stunting di Kabupaten Aceh Selatan, sehingga target 20 persen pada tahun ini dapat tercapai," kata Masrizal.
Baca juga: KIP Aceh Selatan distribusikan logistik pemilu ke wilayah 3T
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
Penjabat (Pj) Bupati Aceh Selatan Cut Syazalisma di Aceh Selatan, Jumat, mengatakan angka stunting masih relatif tinggi di kabupaten pesisir barat selatan Provinsi Aceh tersebut.
"Pemerintah daerah menargetkan angka stunting turun hingga 20 persen pada 2024. Karena itu, kami mengajak seluruh elemen masyarakat bekerja keras mencapai target tersebut," kata Cut Syazalisma.
Sebelumnya, Pj Bupati Aceh Selatan itu menyebutkan berdasarkan data survei studi status gizi oleh Kementerian Kesehatan RI menyatakan bahwa prevalensi balita stunting di Kabupaten Aceh Selatan mencapai 34,8 persen.
Sedangkan berdasarkan data pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat periode Mei 2023, ada dua kecamatan di Kabupaten Aceh Selatan dengan angka prevalensi stunting tertinggi.
Dua kecamatan tersebut yakni Kecamatan Kluet Utara sebesar 41,6 persen dan Kecamatan Samadua sebesar 32,2 persen.
"Pemerintah daerah terus berupaya menurun angka stunting dengan berbagai upaya, termasuk meningkatkan kerja sama lintas sektoral, sehingga target penurunan angka stunting tersebut dapat tercapai," kata Cut Syazalisma.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Aceh Selatan Masrizal mengatakan pihaknya terus membangun koordinasi dengan berbagai pihak dalam menjalankan program penurunan stunting.
Program penurunan stunting ini harus dilakukan hingga ke tingkat desa. Oleh karena itu, diperlukan komitmen dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, kecamatan, dan desa dalam menangani stunting, kata Masrizal.
"Kerja sama para pihak tersebut merupakan kunci keberhasilan program penurunan stunting di Kabupaten Aceh Selatan, sehingga target 20 persen pada tahun ini dapat tercapai," kata Masrizal.
Baca juga: KIP Aceh Selatan distribusikan logistik pemilu ke wilayah 3T
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024