Kutacane (ANTARA Aceh) - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi Regional (Divre) Kutacane menjamin stok beras dalam kondisi aman menghadapi Ramadhan dan Lebaran 2017.
"Untuk Ramadhan, kami tidak ada masalah. Stok beras, cukup. Kalau beras di sini (gudang) ada 800 ton," ujar Kepala Bulog Sub Divre Kutacane Basri di Tanah Merah, Aceh Tenggara, Selasa.
Ia menuturkan stok beras sekitar 800 ton tersebut cukup bagi ketahanan pangan di wilayah Aceh Tenggara selama tujuh bulan ke depan.
Begitu juga kebutuhan gula pasir, lanjutnya, dalam kondisi aman sampai lima bulan ke depan, karena telah tersedia stok gula sebanyak 300 ton.
"Itu cuma untuk Aceh Tenggara. Karena kalau untuk Gayo Lues, kami punya gudang sendiri di Blangkejeren berkapasitas 500 ton yang khusus melayani daerah itu," katanya.
Dia menyebutkan bila nanti stok persediaan tersebut masih kurang, maka Bulog siap menambah sesuai dengan kebutuhan beras dan gula pasir di kabupaten yang terletak di bagian tengah Provinsi Aceh itu.
"Kalau misalnya terjadi gejolak harga, maka kami juga siap untuk melakukan operasi pasar. Yang jelas saat ini, stok mencukupi baik beras maupun gula pasir," tegas Basri.
Kepala Perum Bulog Divre Aceh Fatah Yasin ketika mengunjungi korban longsor dan banjir bandang di Aceh Tenggara mengatakan telah memerintahkan supaya cabang-cabang Bulog se-wilayah Aceh menyiapkan stok dalam menghadapi Ramadhan.
"Stok kebutuhan bahan pokok seperti beras, gula pasir, minyak, dan terigu menjelang datangnya bulan suci Ramadhan tahun ini, sudah harus aman," tegasnya.
Saat ini, di gudang Bulog yang meliputi 23 kabupaten/kota di Aceh, katanya, memiliki stok beras sampai tujuh bulan ke depan atau sekitar 35 ribu ton dan gula pasir sekitar 4.500 ton.
"Tinggal minyak goreng dan terigu. Ini, kami sudah lakukan kerja sama distributor. Insya Allah, mereka siap untuk penuhi kebutuhan masyarakat terutama dalam jalankan ibadah puasa," beber Fatah.
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita sebelumnya memaparkan demi menjaga stabilitas harga, maka pihaknya telah menetapkan kebijakan harga eceran tertinggi (HET).
Terutama untuk tiga komoditas seperti gula pasir, minyak goreng, dan daging yang telah disepakati Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) dan belasan distributor.
HET untuk komoditas gula pasir sebesar Rp12.500 per kg, minyak goreng kemasan sederhana Rp11.000 per liter dan daging beku dengan harga maksimal Rp80.000 per kg.
Penetapan HET tiga komoditas ini berlaku mulai 10 April sampai September 2017 dan kemudian dievaluasi kembali, ucap Menteri Enggartiasto.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017