Pemerintah Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, mencatat adanya kenaikan realisasi investasi di daerah tersebut pada tahun 2023 lalu mencapai Rp3,7 triliun lebih.

“Realisasi investasi di Kabupaten Nagan Raya meningkat mencapai 42 persen di tahun 2023,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Plt Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Nagan Raya, Aceh, Hizbulwatan dalam keterangannya diterima di Meulaboh, Ahad.

Ia menyebutkan, realisasi investasi di Kabupaten Nagan Raya, Aceh, pada tahun 2022 lalu tercatat mencapai Rp2,6 triliun lebih.

Hizbulwatan menyebutkan realisasi investasi dari investor yang masuk dalam kategori menengah dan besar (non-UMK) sebesar Rp3,7 triliun, atau sebesar 99,7 persen dari total investasi Kabupaten Nagan Raya.

Dengan realisasi investasi terbesar yaitu dari sektor pembangkit tenaga listrik, industri minyak mentah kelapa sawit, perkebunan buah kelapa sawit, pertambangan batu
bara, dan perdagangan buah besar yang mengandung minyak.

Dari sektor tersebut pada tahun 2023 juga telah menyerap tenaga kerja sebanyak 2.183 jiwa, kata Hizbulwatan.

Sedangkan nilai investasi yang disumbangkan oleh investor yang masuk kategori Usaha Mikro Kecil (UMK) sebesar Rp11,1 miliar lebih atau sebanyak 0,3 persen dari total realisasi investasi Kabupaten Nagan Raya Rp3,7 triliun lebih.

Dari UMK sendiri, kata Hizbulwatan sektor penyumbang terbesar adalah industri air minum dan air mineral, real estate yang dimiliki sendiri atau di sewa, perdagangan
bahan bakar minyak, aktifitas klinik swasta, dan perdagangan besar atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak.

Dari sektor UMK, Pemerintah Kabupaten Nagan Raya, Aceh juga mencatat adanya serapan tenaga kerja di tahun 2023 sebanyak 137 jiwa.

Ia menyebutkan realisasi investasi ini adalah jumlah nilai uang yang telah direalisasikan secara rill, sesuai dengan rencana investasi yang telah direncanakan
sebelumnya. 

“Nilai realisasi investasi ini adalah salah satu indikator yang dihitung untuk mengukur pertumbuhan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) dengan pendekatan pengeluaran,” kata Hizbulwatan menambahkan.

Ia mengatakan, untuk mendapatkan pertumbuhan ekonomi yang baik sebuah daerah atau wilayah mesti melakukan strategi-strategi tertentu untuk mendapatkan nilai realisasi investasi yang baik, sehingga nilai akhir pertumbuhan ekonomi juga baik secara makro.

Baca juga: Generasi milenial pendorong Bisnis emas BSI tumbuh 21,38 persen

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024