Meulaboh (ANTARA Aceh) - Ketua Komisi X DPR-RI Teuku Riefky Harsya meminta Pemerintah Provinsi Aceh menjadikan sektor pariwisata sebagai program prioritas untuk menyelamatkan perekonomian daerah setelah dana Otonomi Khusus (Otsus) selesai.

"Perlu diingatkan dana Otsus untuk Aceh hanya 12 tahun ke depan sudah selesai, jadi priode 2017-2022 ini yang menentukan. Apakah kita bisa menyelamatkan perekonomian Aceh pasca dana otsus, atau tidak,"katanya di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Rabu.

Anggota DPR-RI asal Aceh ini menuturkan, Pemprov Aceh diharapkan memasukkan prioritas pengembangan sektor pariwisata dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) sebagai bentuk keberpihakan politik anggaran daerah.

Prioritas pariwisata dalam RPJM sangat penting sebagai penguatan ekonomi, pendapatan daerah, membuka lapangan kerja karena sektor pariwisata menurut dia sebagai solusi terakhir untuk menyelamatkan ekonomi Aceh setelah dana otsus selesai.

Riefky memastikan, apabila sektor pariwisata menjadi prioritas dalam RPJM di provinsi maupun kabupaten/kota di Aceh, tentunya akan lebih mudah mengsingkronkan dengan kebijakan politik anggaran ditingkat pusat untuk memprioritaskan pariwisata Aceh.

"Dukungan dari pusat ada, tapikan tentu keberpihakan politik anggaran Pemerintahan Aceh juga harus fokus pada sektor pariwisata. Kita tahu hari ini dukungan untuk Dinas Pariwisata di Aceh masih belum optimal,"jelasnya.

Politikus Partai Demokrat ini menyampaikan, beberapa daerah di Indonesia telah berhasil menjadikan sektor pariwisata sebagai salah satu sumber pendapatan terbesar yang dimulai dengan keberpihakan anggaran seperti Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Terlebih lagi kata dia, Provinsi Aceh yang dengan potensi wisatnya, bahkan telah berhasil memenangkan kompetisi International destinasi wisata halal, hal itu telah menjadi daya tarik perhatian turis International, khususnya dari Timur Tengah datang ke Aceh.

Riefky Harsya mengakui, Aceh sedikit terlambat, pasca perdamaian GAM dengan NKRI barulah dimulai promosi pengembangan wisata, dia mengajak semua kalangan di Aceh mengejar ketertinggalan itu dengan memanfaatkan dana otsus yang tersisa.

"Hambatan Aceh karena kita mulai terlambat, pasca perdamaian kita baru mulai, ini harus dikejar, harus ada sektor unggulan yang berani difokuskan. Menurut saya yang tepat adalah sektor wisata relegi karena sesuai budaya dan kearifan lokal Aceh,"katanya menambahkan.


Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017