Polres Lhokseumawe menyelidiki kematian gajah sumatera (elephas maximus sumatrensis) yang diduga mati dibunuh untuk diambil gadingnya di Kilometer 35 Desa Alue Dua, Kecamatan Nisam Antara, Kabupaten Aceh Utara.
"Saat ini kita sedang dalam tahap pengembangan, proses lidik, terduga pelaku masih kita cari karena saat ditemukan gadingnya hilang," kata Kapolres Lhokseumawe AKBP Henki Ismanto melalui Kasi Humas Salman Alfarisi yang dikonfirmasi dari Banda Aceh, Senin.
Sebelumnya, Kasubsebktor Nisam, Ipda Yudira Nugraha, menerima laporan tentang penemuan seekor gajah jantan yang telah mati di kawasan Gunung Salak pada Minggu (24/3) kemarin pukul 12.00 WIB dari masyarakat.
Kemudian, Polsubsektor Nisam Antara dan anggota Koramil setempat langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengamankan lokasi.
Setibanya di lokasi, kepolisian menemukan bangkai seekor gajah jantan dan gadingnya sudah tidak ada lagi. Diduga telah diambil oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Dirinya menyampaikan, Polres Lhokseumawe bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah 1 Aceh masih di lapangan untuk melakukan nekropsi terhadap bangkai gajah sumatera jantan yang diperkirakan berusia 3-4 tahun itu.
"Setelah penemuan tersebut, Subsektor Nisam antara segera berkoordinasi dengan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah 1 Aceh untuk tindak lanjut," ujar Salman.
Sebagai informasi, terhitung Februari-Maret 2024 sudah ada empat ekor gajah sumatera yang ditemukan mati di Aceh. Dua diantaranya mati karena tersengat kabel listrik perkebunan warga.
Kasus pertama bangkai gajah 13 tahun di Desa Aki Neungoh, Kecamatan Bandar Baru, Kecamatan Pidie Jaya, pada (20/2).
Kasus kedua terjadi awal Maret Jumat (1/3), gajah sumatera ditemukan membusuk di kawasan bantaran Sungai Desa Paya Udeung, Kecamatan Seunagan, Kabupaten Nagan Raya.
Lalu, kasus ketiga ditemukan gajah jantan berusia 45 tahun mati di Karang Ampar, Kecamatan Ketol, Aceh Tengah pada (9/3) akibat tersengat kabel listik perkebunan warga. Terakhir di Aceh Utara yang sedang dalam penyelidikan ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
"Saat ini kita sedang dalam tahap pengembangan, proses lidik, terduga pelaku masih kita cari karena saat ditemukan gadingnya hilang," kata Kapolres Lhokseumawe AKBP Henki Ismanto melalui Kasi Humas Salman Alfarisi yang dikonfirmasi dari Banda Aceh, Senin.
Sebelumnya, Kasubsebktor Nisam, Ipda Yudira Nugraha, menerima laporan tentang penemuan seekor gajah jantan yang telah mati di kawasan Gunung Salak pada Minggu (24/3) kemarin pukul 12.00 WIB dari masyarakat.
Kemudian, Polsubsektor Nisam Antara dan anggota Koramil setempat langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengamankan lokasi.
Setibanya di lokasi, kepolisian menemukan bangkai seekor gajah jantan dan gadingnya sudah tidak ada lagi. Diduga telah diambil oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Dirinya menyampaikan, Polres Lhokseumawe bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah 1 Aceh masih di lapangan untuk melakukan nekropsi terhadap bangkai gajah sumatera jantan yang diperkirakan berusia 3-4 tahun itu.
"Setelah penemuan tersebut, Subsektor Nisam antara segera berkoordinasi dengan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah 1 Aceh untuk tindak lanjut," ujar Salman.
Sebagai informasi, terhitung Februari-Maret 2024 sudah ada empat ekor gajah sumatera yang ditemukan mati di Aceh. Dua diantaranya mati karena tersengat kabel listrik perkebunan warga.
Kasus pertama bangkai gajah 13 tahun di Desa Aki Neungoh, Kecamatan Bandar Baru, Kecamatan Pidie Jaya, pada (20/2).
Kasus kedua terjadi awal Maret Jumat (1/3), gajah sumatera ditemukan membusuk di kawasan bantaran Sungai Desa Paya Udeung, Kecamatan Seunagan, Kabupaten Nagan Raya.
Lalu, kasus ketiga ditemukan gajah jantan berusia 45 tahun mati di Karang Ampar, Kecamatan Ketol, Aceh Tengah pada (9/3) akibat tersengat kabel listik perkebunan warga. Terakhir di Aceh Utara yang sedang dalam penyelidikan ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024