Kompleks Pasar Bina Usaha Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, sejak dua pekan ini kembali semrawut dan menyebabkan kemacetan di jalan akses menuju ke pasar,  setelah pusat perdagangan di daerah itu kembali dipenuhi oleh lapak pedagang liar yang memadati beberapa ruas jalan di pusat perdagangan setempat.

Kepala Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah Kabupaten Aceh Barat, Azim kepada ANTARA di Meulaboh, Senin mengatakan banyaknya pedagang yang kembali berjualan di sepanjang ruas jalan menuju ke Pasar Bina Usaha Meulaboh, karena pedagang memanfaatkan momentum tradisi meugang Ramadhan untuk kembali berjualan di pinggir jalan.

"Sebelumnya kan sudah kita tertibkan, pedagang semua berjualan di dalam pasar. Sekarang mereka keluar lagi," katanya.

Akibat persoalan tersebut, kata Azim, pemerintah daerah beberapa hari lalu telah menggelar rapat guna melakukan pembahasan terhadap persoalan pedagang yang kembali berjualan di tempat terlarang.

“Setelah Hari Raya Idul Fitri kita tertibkan semua bangunan liar yang ada di pusat pasar, semua pedagang harus berjualan di tempat resmi yang telah ditentukan,” kata
Azim menambahkan.

Ia menyebutkan, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat saat ini masih menunda penertiban di pusat pasar karena saat ini masih berada dalam suasana bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah.

Menurutnya, penundaan ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada masyarakat khususnya pedagang musiman, dan pedagang lainnya yang mencari rezeki di bulan suci Ramadhan.

Azim menjelaskan, selama ini Pemerintah Kabupaten Aceh Barat telah menyediakan sarana berjualan bagi pedagang di Kompleks Pasar Bina Usaha Meulaboh, dengan fasilitas yang memadai.

Namun, sarana yang dibangun pemerintah tidak digunakan dengan baik oleh pedagang, dan memilih berjualan di sepanjang jalan raya yang dilarang oleh pemerintah daerah, kata Azim.

Baca juga: Bangunan baru pasar modern Meulaboh beroperasi setelah Hari Raya Idul Fitri

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024