Meulaboh  (ANTARA Aceh) -  Anggota Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Aceh, Sudirman, melihat langsung kondisi kerusakan unit mesin Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suak Puntong, Nagan Raya, Provinsi Aceh.

Sudirman tiba Mingu sore di lokasi PLTU, setelah berbincang beberapa saat dengan petugas pengamanan, ia berbalik arah dan memanggil manager PT PLN Persero area Meulaboh yang berwenang terhadap pengelolaan kelistrikan di wilayah setempat.

"Kami ingin mempertanyakan langsung pada pengelolaan PLTU, berhubung tidak ada di tempat kita bertemua Manager PT PLN Area Meulaboh, pertama ingin kita ketahui permasalahan apa yang menyebabkan kerusakan unit mesin pembangkit," ucapnya.

Anggota Komite membidangi energi tersebut menegaskan, masyarakat Aceh saat ini resah mendengar desas-desus beredarnya informasi lewat media akan ada kemungkinan terjadi pemadaman listrik selama bulan puasa Ramadhan 1438 Hijriah.

Sudirman bermaksud melihat akar masalah terjadi pemadaman listrik bergilir dalam sepekan terakhir, salah satu titik permasalahan didapatkan berada di PLTU Nagan Raya, yang dikabarkan dalam kondisi kurang sehat sebab satu unit mesin pembangkit berkapasitas 1 x110 Megawatt (MW).

Kata Sudirman, energi kelistrikan adalah satu hal yang sangat penting karena sudah menjadi kebutuhan dasar rakyat Indonesia, kepada pihak terkait yang dipercayakan negara mengemban amanah itu tentunya harus benar-benar bertangung jawab.

"Anehnya kejadian di Aceh saat terjadi kerusakan selalu berhubungan, ketika pembangkit listrik di wilayah utara Aceh rusak, di wilayah barat selatan PLTU Nagan Raya juga rusak, kejadiannya seperti dikondisikan, ini perlu kita minta klaifikasi,"tegasnya.

Lebih lanjut dikatakan, persoalan energi kelistrikan di Aceh selama ini digembur-gemburkan sudah surplus, tapi saat terjadi satu unit pembangkit listrik bisa mempengaruhi secara menyeluruh di semua pelosok daerah Aceh.

Sudirman menyampaikan, dirinya akan menyampaikan persoalan-persoalan kelistrikan yang belum sehat di daerah asal pemilihanya tersebut kepada Direktur Utama PLN (persero) serta Menteri BUMN untuk mencari solusi terbaik.

Persoalan tersebut menurut dia sangat mendesak segera diselesaikan, menginggat dalam pekan depan umat muslim Aceh dan Indonesia pada umumnya memasuki puasa Ramadhan 438 Hijriah/2017 Masehi yang sangat membutuhkan listrik saat malam.

Sementara itu Manager PT PLN (persero) Area Meulaboh, Redi Zusanto dalam pertemuan itu menyampaikan, dirinya tidak bisa menyampaikan secara menyeluruh terkait kebutuhan energi listrik di Aceh, namun untuk wilayah kerjanya tercukupi.

Beban daya yang harus mereka sediakan hampir 300-an Mega Watt, untuk mengoptimalkan pelayanan kelistrikan saat ini pihaknya juga tengah melakukan upaya-upaya perbaikan dan pengantian kabel tegangan rendah guna mencegah gangguan.

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017