Dosen dan mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh menanam 200 bibit pohon petai dan jengkol di hutan adat Mukim Paloh Kabupaten Pidie, Aceh, langkah ini untuk mendukung eksistensi hutan adat di sana.
"Penanaman ini sebagai wujud dan kontribusi kampus mendukung eksistensi hutan adat mukim di Aceh," kata Koordinator Tim Lapangan, Teuku Muttaqin Mansur, di Pidie, Minggu.
Muttaqin menyampaikan, kegiatan tersebut juga sebagai wujud pewarisan pengetahuan tradisional (traditional knowledge) secara langsung kepada mahasiswa mengenai hak kelola hutan, dalam hal ini hutan adat.
"Tujuannya untuk mengedukasi masyarakat hukum adat (MHA) dan mahasiswa terkait kebijakan pengelolaan hutan adat mukim serta sebagai upaya terus menerus mengajak masyarakat menjaga kelestarian hutan secara berkelanjutan," ujarnya.
Untuk diketahui, masyarakat mukim Paloh resmi mendapatkan hak kelola hutan adat bersama tujuh kemukiman lainnya setelah keluar surat keputusan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 7 September 2023.
SK tersebut diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada 18 September 2023 di Gelorang Bung Karno, Jakarta kepada Imum Mukim Paloh.
Sementara itu, Kepala Pusat Riset Hukum, Islam dan Adat (PRHIA), Prof Azhari menyampaikan, kegiatan pengabdian yang dikolaborasi dengan kuliah lapangan mahasiswa ini juga dapat menjadi take and give atau saling mengajar antarmahasiswa dan masyarakat.
"Dari sisi mahasiswa, tentu dapat belajar langsung di lapangan sehingga menjadi pembelajaran berharga yang akan diingat sepanjang masa," kata Prof Azhari.
Dalam kesempatan ini, Imeum Mukim Paloh, Muhammad Nasir mengucapkan terima kasih atas dukungan yang telah diberikan oleh USK, dan meminta dukungan meningkatkan perekonomian di wilayah hutan adat mukim.
“Kami ini kan orang kampung, tolonglah bantu kami, kami siap menjaga hutan secara kearifan lokal, namun kami perlu juga ditingkatkan diberdayakan perekonomian dalam mengelola hutan adat mukim Paloh," demikian M Nasir.
Baca juga: Peringati Hari Juang TNI AD, Korem Lilawangsa tanam 2.900 pohon
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
"Penanaman ini sebagai wujud dan kontribusi kampus mendukung eksistensi hutan adat mukim di Aceh," kata Koordinator Tim Lapangan, Teuku Muttaqin Mansur, di Pidie, Minggu.
Muttaqin menyampaikan, kegiatan tersebut juga sebagai wujud pewarisan pengetahuan tradisional (traditional knowledge) secara langsung kepada mahasiswa mengenai hak kelola hutan, dalam hal ini hutan adat.
"Tujuannya untuk mengedukasi masyarakat hukum adat (MHA) dan mahasiswa terkait kebijakan pengelolaan hutan adat mukim serta sebagai upaya terus menerus mengajak masyarakat menjaga kelestarian hutan secara berkelanjutan," ujarnya.
Untuk diketahui, masyarakat mukim Paloh resmi mendapatkan hak kelola hutan adat bersama tujuh kemukiman lainnya setelah keluar surat keputusan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 7 September 2023.
SK tersebut diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada 18 September 2023 di Gelorang Bung Karno, Jakarta kepada Imum Mukim Paloh.
Sementara itu, Kepala Pusat Riset Hukum, Islam dan Adat (PRHIA), Prof Azhari menyampaikan, kegiatan pengabdian yang dikolaborasi dengan kuliah lapangan mahasiswa ini juga dapat menjadi take and give atau saling mengajar antarmahasiswa dan masyarakat.
"Dari sisi mahasiswa, tentu dapat belajar langsung di lapangan sehingga menjadi pembelajaran berharga yang akan diingat sepanjang masa," kata Prof Azhari.
Dalam kesempatan ini, Imeum Mukim Paloh, Muhammad Nasir mengucapkan terima kasih atas dukungan yang telah diberikan oleh USK, dan meminta dukungan meningkatkan perekonomian di wilayah hutan adat mukim.
“Kami ini kan orang kampung, tolonglah bantu kami, kami siap menjaga hutan secara kearifan lokal, namun kami perlu juga ditingkatkan diberdayakan perekonomian dalam mengelola hutan adat mukim Paloh," demikian M Nasir.
Baca juga: Peringati Hari Juang TNI AD, Korem Lilawangsa tanam 2.900 pohon
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024