Komunitas pesepeda “Atam Bike” melakukan survei jalur trek menuju ke objek wisata alam Tamsar 27 (air terjun bertingkat 27-red) dan Bukit di Atas Awan berlokasi di pedalaman Desa Bengkelang, Kecamatan Bandar Pusaka, Aceh Tamiang dengan kondisi jalan tanah yang terjal, Minggu (12/5).
 
Dari amatan di lapangan, para pecinta sepeda gunung itu berjumlah sekitar 30 orang terdiri dari laki-laki dan perempuan mulai menempuh perjalanan aspal dari Karang Baru ke Desa Bengkelang kemudian naik menuju Tamsar 27 memakan waktu selama 90 menit mengendarai mobil gerdang dua dan berbagai jenis sepeda motor.
 
Ketua komunitas pesepada Atam Bike Teuku Zulkarnain mengatakan kegiatan survei trek Tamsar 27 diinisiasi oleh Camat Bandar Pusaka Cakra Agie Winapati. Pihak kecamatan sengaja mengandeng komunitas sepeda untuk mempromosikan sektor pariwisata di Bandar Pusaka.
 
Namun setelah dijelajahi rute Tamsar 27 cukup ekstrem, sehingga perlu persiapan yang matang untuk ngetrek ke sana.
 
“Dari survei jalan kayaknya trek tadi engga bisa untuk gowes, karena bukit-bukitnya banyak dan terlalu tinggi. Namun untuk lebih jelasnya besok saya bicarakan dengan kawan-kawan,” kata Zulkarnain di lokasi wisata alam Tamsar 27.

Baca juga: Waduk Rajui kering jadi objek wisata baru di Pidie
 
Kendati dipastikan gagal mengayuh sepeda ke wisata alam Tamsar 27 dan Bukit di Atas Awan Desa Bengkelang, tapi komunitas Atam Bike punya opsi lain agar bisa menyalurkan hobinya. Mereka mengubah jalur trek sepeda gunung ke objek wisata alam lainnya.
 
“Kemungkian yang bisa trek-nya nanti ke air terjun Sangka Pane. Start-nya dari Desa Pengidam masih di wilayah Bandar Pusaka juga,” ujarnya.
Komunitas Atam Bike mengakui keindahan alam Tamsar 27 sangat bagus layak untuk dipromosikan, tapi sayangnya sepanjang perjalanan anyak ditemukan bukit terjal sehingga tidak bisa untuk gowes.
 
“Mungkin kalau untuk gowes kami usahakan ke yang lain, tetap untuk promosi wisata,” ucap Zulkarnain.
 
Camat Bandar Pusaka Cakra Agie Winapati menjelaskan, saat ini pihaknya bersama kelompok sadar wisata (pokdarwis) desa tengah berupaya mengembangkan kembali wisata alam yang banyak mati suri pasca dilanda wabah Covid-19. Selain Tamsar 27, kata Cakra, Bandar Pusaka juga memiliki destinasi wisata alam menarik lain di antaranya, air terjun Sangka Pane, air terjun Bampu dan pemandian Kekening.
 
“Awalnya komunitas sepeda Atam Bike tertarik dengan Tamsar 27, makanya kita survei trek dulu. Kalau cocok minggu depan mereka rencana mau naik kemari naik sepeda,” sebut Cakra.
 
Menurut Cakra, wisata Tamsar 27 sudah banyak berbenah terutama pada akses jalan sudah mulus. Setiap akhir pekan ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun domestik.
 
“Kalau sekarang naik sepeda motor matik pun kita bisa sampai ke Tamsar 27. Mobil juga bisa sampai tujuan asalkan cuaca cerah tidak hujan,” ungkapnya.

Baca juga: Pengunjung Museum Tsunami tembus 13.975 dalam tiga hari libur Lebaran

Datok Penghulu (Kepala Desa) Bengkelang Ardan (38) menambahkan, dari desanya/permukiman menuju ke Tamsar 27 berjarak sekitar 12,7 kilometer atau sekitar 30-45 menit perjalanan naik sepeda motor.
 
Menurutnya posisi Tamsar 27 berada pada ketinggian 200 mdpl (meter di atas permukaan laut). Sementara wisata alam terbuka Bukit di Atas Awan pertama 450 mdpl dan Bukit di Atas Awan kedua diketinggian 600 mdpl. Untuk menjangkau ketiga objek wisata tersebut, pengunjung disuguhi pemandangan perkebunan sawit, hutan produksi dan hutan lindung Kawasan Ekosistem Leuser (KEL).
 
“Objek wisata Tamsar 27 selama ini dikelola secara mandiri oleh Pokdarwais bentukan desa. Saat ini kami sedang membangun pengerasan jalan sepanjang 2 kilometer dari anggaran dana desa,” ujarnya.
 

Pewarta: Dede Harison

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024