Pemerintah Kabupaten Aceh Barat melakukan skrining tripel eliminasi terhadap 717 orang warga di daerah tersebut, sebagai upaya mencegah terinfeksi penyakit sipilis dan hepatitis.

“Skrining sipilis adalah pemeriksaan yang bertujuan untuk mendeteksi keberadaan bakteri yang menyebabkan sifilis,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat, Syarifah Junaidah di Meulaboh, Senin.

Menurutnya, pemeriksaan tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mendeteksi keberadaan antibodi yang dihasilkan untuk melawan infeksi yang disebabkan oleh penyakit sifilis.

Ia menyebutkan, sifilis merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema Pallidum.

Ada pun kelompok yang rentan terhadap sifilis diantaranya mengidap infeksi penyakit menular seksual (PMS) seperti HIV atau lainnya, berhubungan sesama jenis pria, memiliki pasangan seksual yang didiagnosa mengidap sifilis, terlibat dalam aktivitas seksual berisiko tinggi.

Kemudian wanita hamil, bergonta-ganti pasangan seksual serta berhubungan seksual tanpa menggunakan alat kontrasepsi.

Syarifah Junaidah mengatakan skrining untuk sifilis merupakan langkah penting dalam upaya pencegahan dan deteksi dini penyakit menular seksual. Meski sifilis tidak menimbulkan gejala yang terlihat pada tahap awalnya, tes Treponema Pallidum Hemagglutination Assay  atau TPHA dapat membantu mengidentifikasi infeksi bahkan sebelum gejala muncul. 

“Melalui skrining rutin dan tes TPHA, kita dapat mendeteksi sifilis lebih awal dan memulai pengobatan yang tepat dengan segera, mengurangi risiko komplikasi serius dan penularan kepada orang lain,” kata Syarifah Junaidah. 

Selain itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh barat juga skrining tripel eliminasi atau pencegahan terjangkit (HIV AIDS) bagi ibu hamil dengan target yaitu 4.144 orang.

Baca juga: Delapan warga Aceh Barat terinfeksi HIV/AIDS, termasuk sepasang pasutri
 

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024