Meulaboh (ANTARA Aceh) - Penyedia jasa penyeberangan dengan rute pelayaran Meulaboh (Kabupaten Aceh Barat) menuju Sinabang (Kabupaten Simeulue), Provinsi Aceh berakhir pada H-2 Lebaran Idul Fitri 1438 Hijriah.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pelabuhan Penyeberangan Meulaboh, Zulkifli, di Meulaboh, Jumat mengatakan, Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Teluk Sinabang melayani trayek terakhir untuk pelayaran rute tersebut pada Jumat sore.

"Pada H-2 lebaran hari terakhir KMP Teluk Sinabang melayani, jadi hari ini merupakan puncak arus mudik lewat Pelabuhan Penyeberangan Meulaboh, setelah ini KMP Teluk Sinabang berhenti dan melanjutkan kembali pelayaran saat arus balik," katanya.

Pelayaran dari daratan menuju daerah terluar Kabupaten Simeulue, selama ini dilayani oleh tiga jalur pelabuhan penyeberangan, pertama pelabuhan Labuhan Haji di Kabupaten Aceh Selatan dan Pelabuhan Meulaboh di Aceh Barat serta pelabuhan di Aceh Singkil.

Selain dilayani oleh KMP Teluk Sinabang dan KMP Labuhan Haji, pemerintah juga menyediakan satu unit kapal perintis yang melayani untuk rute tersebut hingga pada H-2 lebaran Idul Fitri 1438 Hijriah untuk transpor ke pulau terluar Aceh.

Zulkifli menyatakan, meskipun di Pelabuhan Penyeberangan Meulaboh telah tidak ada kapal yang melayani jasa penyeberangan, namun masyarakat Simeulue yang hendak pulang kampung masih bisa lewat KMP Labuhan Haji di Aceh Selatan.

"Kalau kami tidak salah, untuk ke Simeulue masih ada satu kali trayek lagi di Labuhan Haji Aceh Selatan, mereka di sana selesainya hari Sabtu (24/6). Sebab hari Minggu tanggal 25 Juni sudah lebaran, tidak mungkin lagi ada kapal," sebutnya.

Lebih lanjut dikatakan, sejak memasuki H-7 arus mudik lebaran Idul Fitri 1438 Hijriah/2017 Masehi, KMP Teluk Sinabang menambah satu kali volume keberangkatan dari Meulaboh Kabupaten Aceh Barat menuju sinabang Kabupaten Simeulue.

Jadwal hari biasanya adalah Jumat dan Minggu pukul 14.30 WIB, sementara pada minggu terakhir jelang lebaran ditambah satu kali trayek yakni hari Selasa dengan waktu yang sama untuk mengimbangi dengan kebutuhan masyarakat.

Terkait dengan kondisi cuaca dan gelombang di wilayah perairan Samudera Hindia-Indonesia yang menjadi rute lintasan kapal tidak ada soalan, pihak terkait tidak mengeluarkan peringatan dan memastikan kondisi pelayaran tidak terganggu cuaca.

"Lonjakan penumpang sudah terjadi sejak H-5, pada keberangkatan hari Selasa merupakan lonjakan tertinggi hingga 400 lebih penumpang terangkut. Nah hari ini lebih drastis lagi peningkatannya yang masih diiventarisir data," katanya menambahkan.


Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017