Lhokseumawe (ANTARA Aceh) - Gunung Salak yang masih berada di kawasan Kabupaten Aceh Utara, tepatnya di Kecamatan Nisam Antara berbatasan dengan Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh telah menjadi salah satu destinasi baru wisata di Aceh.

Pegunungan yang terletak di antara Kecamatan Nisam Antara  itu, awalnya merupakan jalan tembus yang dibangun oleh PT Kertas Kraft Aceh sekitar tahun 1987.

Jalan tembus yang membelah pengunungan tersebut dinamakan Jalan KKA mengambil singkatan dari perusahaan kertas dimaksud, saat ini tidak berproduksi lagi.

Sedangkan dulu jalan itu digunakan untuk mengangkut kayu pinus dari kawasan Aceh Tengah sebagai bahan baku kertas.

Namun kini, seiring waktu jalan dimaksud sudah diaspal dan layak dilalui kendaraan, sehingga banyak warga Aceh pesisir terutama yang berada di pesisir pantai utara dan timur Aceh, bila hendak ke kawasan wilayah Aceh Tengah atau dataran tinggi Gayo lebih memilih Jalan KKA ini. Selain lebih hemat waktu, juga lebih hemat bahan bakar bila harus memutar jauh melalui Kabupaten Bireun.

Sejak awal 2017 keindahan panorama Gunung Salak semakin ramai menjadi bahan pembicaraan. Diperkaya unggah foto di media sosial oleh warga yang pernah berkunjung ke Gunung Salak, maka keberadaan panoramanya semakin memancing warga untuk merasakan keindahannya.

Keindahan yang dapat dirasakan di puncak Gunung Salak ini adalah bentangan alam yang indah dengan guratan relif alam perbukitan di bawahnya.

Ditambah dengan turun kabut pada saat-saat tertentu, bagaikan berada di atas awan.

Pemandangan itulah yang menjadi buruan warga untuk menikmati keindahan Gunung Salak di Aceh.

Warung-warung kecil dengan dekorasi sederhana pun bermunculan di pinggir jalan sekitar puncak gunung itu, sehingga lebih memanjakan dan merayu pengunjung untuk menikmati suasana dingin cuaca dan mengabadikan dengan kamera momen saat berada di puncak ketinggian.

Selama Lebaran 2017, Gunung Salak menjadi lokasi tujuan wisata bagi masyarakat.

Tidak hanya masyarakat sekitar, bahkan warga pesisir Aceh lainnya beramai-ramai pergi ke lokasi dimaksud baik memang sengaja menuju puncak Gunung Salak, atau pun hanya sekadar melewati menuju Aceh Tengah atau Kabupaten Bener Meriah.

Sejak lebaran ini keramaian semakin terlihat di kawasan Gunung Salak. Deretan kendaraan dengan berbagai jenis terlihat menuju lokasi dimaksud, baik kendaraan roda dua maupun roda empat.

Namun menuju lokasi dimaksud harus ekstra hati-hati karena selain ramai kendaraan, juga jalannya sangat menanjak serta jalan yang sangat menurun mengikuti relief gunung. Apalagi ditambah dengan kondisi jalan yang padat terutama saat-saat liburan lebaran.

"Kendaraan dengan kondisi mesin kurang sehat akan kesulitan pada jalan yang menanjak. Terutama mobil, jika tidak sanggup menanjak, harus membuka kap mesin karena panas mesin saat mendaki. Karena itu, mengendarai kendaraan di sini selain harus berhati-hati, juga harus mengerti etika mengendarai kendaraan di jalan bergunung, ujar Idris Bendung, salah seorang warga yang memiliki  pondok peristirahat di kawasan tersebut.

Bahkan menurut salah seorang pengunjung lainnya Zikri, beberapa hari lalu sempat ada mobil yang terguling ke bawah sedalam lebih kurang 30 Meter. Namun penumpang semuanya selamat, sehingga melalui jalan tersebut selain harus hati-hati juga kondisi kendaraan harus sehat.

Selain itu, kondisi jalan yang masih labil serta ditambah padat kendaraan saat-saat lebaran seperti sekarang, serta adanya parkir kendaraan di badan jalan karena ingin berswafoto dapat menjadi kendala juga melalui jalan tersebut, kata warga Lhokseumawe itu lagi.

Kini Gunung Salak telah menjadi destinasi wisata baru di Provinsi Aceh. Meski masih kurang polesan sebagai tempat wisata, akan tetapi pesonanya telah menjadi magnet pengunjung untuk menikmati panorama alam pada ketinggian.


Pewarta: Mukhlis

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017