Pemerintah Kabupaten Aceh Barat mencatat adanya kenaikan Indeks Inovasi Daerah (IID) pada tahun 2023 mencapai 52,95 poin, setelah pada tahun 2022 berada di level 47,21 poin.

“Indeks ini diukur oleh Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Republik Indonesia selama dua tahun sejak 2022 hingga 2023,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Barat Marhaban di Meulaboh, Senin.

Hal ini ia sampaikan saat membuka Rapat Koordinasi Inovasi Daerah Kabupaten Aceh Barat tahun 2024 diselenggarakan di Aula Cabang Dinas Pendidikan Aceh di Meulaboh, Senin.

Menurutnya, peningkatan IID ini juga mengangkat peringkat Aceh Barat sebagai daerah inovatif, menempati posisi kedua se-Aceh dan peringkat ke-90 secara nasional, mengungguli Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Brebes, dan Kabupaten Kepulauan Meranti.

Marhaban mengatakan inovasi daerah menjadi kunci utama dalam merealisasikan percepatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. 

Menurutnya, adanya kenaikan indeks inovasi daerah di Kabupaten Aceh Barat, turut mendorong perbaikan di berbagai sektor, seperti pelayanan publik, pendidikan, kesehatan, dan sektor-sektor penting lainnya. 

Penyelenggaraan inovasi daerah merupakan bagian penting dari implementasi Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, serta Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah, ujarnya.

Marhaban mengajak seluruh pemangku kebijakan di Kabupaten Aceh Barat, untuk menyatukan langkah dan memperkuat komitmen dalam melahirkan dan menerapkan berbagai inovasi baru.

“Hanya dengan cara ini, percepatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat diwujudkan secara optimal,” kata Marhaban.

Kepala Bidang Litbang dan Inovasi Daerah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Aceh Barat, Kemal Pasya mengatakan pentingnya inovasi daerah dalam mempercepat pencapaian target pembangunan dan mengoptimalkan tata kelola pemerintahan.

“Inovasi adalah kunci untuk menghadapi tantangan pembangunan di era modern ini. Melalui kolaborasi dan pemanfaatan teknologi, kita dapat mencapai target pembangunan dengan lebih efektif dan efisien,” katanya.

Kemal menuturkan, Jumlah inisiatif inovasi daerah juga terus bertambah, dari 11 inovasi di tahun 2022 menjadi 34 inovasi baru pada tahun 2023. 

Prestasi ini layak mendapatkan apresiasi tinggi, terutama beberapa inovasi yang telah memberikan dampak luar biasa. Inovasi Sistem Kolaborasi dan Cipta Inovasi (SEKOCI) meraih peringkat terbaik pertama pada Pelatihan Kepemimpinan Administrator 2023 dan terus diterapkan hingga kini. 

Selain itu, inovasi AKLAMASI DANSA dari Disdukcapil Kabupaten Aceh Barat, serta inovasi AMUNISI LENGKAP dari Puskesmas Meureubo yang berhasil masuk dalam Top 99 Ajang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP). Inovasi CSR MAKIN MESRA dari Bappeda juga mengantarkan Kabupaten Aceh Barat meraih Juara II tingkat nasional dalam Ajang Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) 2023, sebut kemal

Agenda ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi semua pihak untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dalam rangka mewujudkan pembangunan daerah yang lebih baik dan berkelanjutan di Kabupaten Aceh Barat, demikian Kemal.

Baca juga: Pemkab Aceh Barat pulangkan pengemis miliki uang Rp20 juta ke Pidie

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024