Balai Bahasa Provinsi Aceh (BBPA) menyatakan terjemahan Bahasa Aceh yang sudah resmi ditambahkan ke dalam Google Translate sejak 4 Juli 2024 masih perlu dilakukan penyempurnaan.
"Kami berharap fitur ini kian membaik dan semoga pihak penyedia dapat bekerja sama dengan kontributor yang mumpuni agar fitur tersebut menjadi mapan dan dapat dinikmati masyarakat," kata Pengkaji Bahasa dan Sastra BBPA Cut Ida Agustina di Banda Aceh, Jumat.
Cut mengatakan BBPA tidak terlibat dalam proses input data Bahasa Aceh ke dalam Google Terjemahan itu. Meski demikian, pihaknya tetap mengapresiasi dan memberi dukungan penuh atas inisiatif tersebut.
Ia menegaskan, penyempurnaan terjemahan hanya soal waktu dan proses. Seperti Bahasa Inggris dan Indonesia di aplikasi Google Translate, diawal juga berantakan, tetapi kemudian terus membaik.
"Dulu diawal Bahasa Inggris di Google Translate juga terjemahan kata per kata. Sekarang, alhamdulillah semakin membaik dan mapan," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, dirinya mengatakan bahwa BBPA telah meluncurkan kamus digital bahasa Aceh yang dapat diakses secara daring. Terdapat sekitar 3.000 lema yang tersedia dalam kamus tersebut.
"Sudah tersedia 3.000 lema, tetapi, saat ini laman kamus tersebut sedang dalam perbaikan," demikian Cut Ida Agustina.
Sebagai informasi, Google Translate baru saja menambahkan bahasa Aceh ke dalam daftar 110 bahasa baru, 11 di antaranya merupakan bahasa daerah Indonesia.
Adapun bahasa daerah Indonesia yang masuk dalam google translate yakni, bahasa Aceh, Bali, Batak Karo, Batak Simalungun, Batak Toba, Betawi, Iban, Madura, Makassar, dan Minang.
Selain bahasa daerah Indonesia, google terjemahan juga menambahkan bahasa daerah dari negara lainnya seperti Afar, Kanton, Manx, Nko, Punjabi (Shahmukhi), Tamazight (Amazigh), dan Tok Pisin.
Bahasa yang baru ditambahkan itu mewakili 614 juta orang atau sekitar 8 persen dari seluruh populasi dunia menggunakan teknologi AI PaLM2.
Sebelumnya, google terjemahan sudah menambahkan 133 bahasa, dan kini total bahasa yang tersedia dalam mesin terjemahan tersebut mencapai 243 bahasa.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
"Kami berharap fitur ini kian membaik dan semoga pihak penyedia dapat bekerja sama dengan kontributor yang mumpuni agar fitur tersebut menjadi mapan dan dapat dinikmati masyarakat," kata Pengkaji Bahasa dan Sastra BBPA Cut Ida Agustina di Banda Aceh, Jumat.
Cut mengatakan BBPA tidak terlibat dalam proses input data Bahasa Aceh ke dalam Google Terjemahan itu. Meski demikian, pihaknya tetap mengapresiasi dan memberi dukungan penuh atas inisiatif tersebut.
Ia menegaskan, penyempurnaan terjemahan hanya soal waktu dan proses. Seperti Bahasa Inggris dan Indonesia di aplikasi Google Translate, diawal juga berantakan, tetapi kemudian terus membaik.
"Dulu diawal Bahasa Inggris di Google Translate juga terjemahan kata per kata. Sekarang, alhamdulillah semakin membaik dan mapan," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, dirinya mengatakan bahwa BBPA telah meluncurkan kamus digital bahasa Aceh yang dapat diakses secara daring. Terdapat sekitar 3.000 lema yang tersedia dalam kamus tersebut.
"Sudah tersedia 3.000 lema, tetapi, saat ini laman kamus tersebut sedang dalam perbaikan," demikian Cut Ida Agustina.
Sebagai informasi, Google Translate baru saja menambahkan bahasa Aceh ke dalam daftar 110 bahasa baru, 11 di antaranya merupakan bahasa daerah Indonesia.
Adapun bahasa daerah Indonesia yang masuk dalam google translate yakni, bahasa Aceh, Bali, Batak Karo, Batak Simalungun, Batak Toba, Betawi, Iban, Madura, Makassar, dan Minang.
Selain bahasa daerah Indonesia, google terjemahan juga menambahkan bahasa daerah dari negara lainnya seperti Afar, Kanton, Manx, Nko, Punjabi (Shahmukhi), Tamazight (Amazigh), dan Tok Pisin.
Bahasa yang baru ditambahkan itu mewakili 614 juta orang atau sekitar 8 persen dari seluruh populasi dunia menggunakan teknologi AI PaLM2.
Sebelumnya, google terjemahan sudah menambahkan 133 bahasa, dan kini total bahasa yang tersedia dalam mesin terjemahan tersebut mencapai 243 bahasa.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024