Sabang (ANTARA Aceh) - Maskapai Garuda Indonesia jenis ATR 72-600, Jumat telat mendarat (Landing) selama dua jam di Bandara Internasional Maimun Saleh, Sabang, Provinsi Aceh karena angin bergerak kencang dari samping (crosswind) landasan bandara ketika pesawat tersebut hendak mendarat.

"Kemaren, Jumat (14/7) landingnya telat dua jam karena angin crosswing di landasan bandara. Keputusan ini diambil oleh pilot demi keselamatan penerbangan," kata Branch Manager Garuda Indonesia Sabang Puji, Sabtu.

Guruda Indonesia jenis ATR 72-600 kapasitasnya 76 penumpang rutin melayani rute penerbangan Bandara Internasional Kuala Namu (Medan) tujuan Bandara Internasional Maimun Saleh, Sabang, Aceh dalam sepekan dua kali yakni, Jumat dan Minggu.

Branch Manager Garuda Indonesia Sabang juga menjelaskan, semula direncanakan pesawat mendarat pukul 11:30 WIB karena angin crosswind di landasan bandara makanya landing telat dan ini murni karena cuaca buruk.

"Pesawat baru bisa mendarat dengan baik sekira pukul 13:30 Wib dan saat angin crosswing itu tidak boleh gegabah serta panik, pilot pasti akan mengambil keputusan terbaik demi keselamatan," katanya lagi.

Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Sabang mengimbau pengguna jasa pelayaran Sabang - Banda Aceh dan sebaliknya serta jasa penerbangan Sabang-Kuala Namu (Medan) untuk mengwaspadai potensi cuaca ekstrim di wilayah tersebut selama tiga hari kedepan.

"Secara umum kondisi kecepatan angin untuk wilayah Sabang dan sekitarnya berkisar antara 8 hingga 35 knot atau 14 - 70 km/jam. Untuk itu, kami mengimbau pengguna jasa pelayaran dan penerbangan agar dapat mengwaspadai potensi cuaca ekstrim tersebut sampai tiga hari kedepan," kata Kepala Stasiun Meteorologi Cut Bau Maimun Saleh, Sabang, Siswanto.

Pewarta: Irman Yusuf

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017