Sabang (ANTARA Aceh) - Panglima Loat (Lembaga adat laut Sabang) Wilayah Gampong Ie Meulee, Sabang, Saiful Bahri mempertayakan loyalitas Badan Sar Nasional (Basarnas) Aceh terkait pencarian dua nelayan wilayahnya yang hilang di laut, Sabtu (15/7), belum kunjung ditemukan sampai sekarang.

"Sampai hari ini kami masih melakukan pencarian terhadap dua nelayan, Muhammad Nazar dan Zakir yang hilang sejak Sabtu lalu dan kami kecewa terhadap Basarnas yang tidak optimal melakukan pencarian," katanya di Sabang, Senin.

Ia mengakui, masyarakat nelayan Wilayah Ie Meulee sudah menyusuri wilayah timur hingga barat dari 20 hingga 30 mil Pulau Weh melakukan pencarian terhadap kedua korban tersebut dengan boat kecil.

"Kami melakukan pencarian dengan boat kecil dan semalam nelayan bermalam di laut, yang membuat kami sedih kapal besar milik Basarnas KN Kresna 232  tidak diturunkan untuk melakukan pencarian terhadap korban dan kapal tersebut stanbay saja di Pelabuhan Ulee-Lheue, Banda Aceh" katanya lagi.

Panglima laot juga menyampaikan, meskipun belum membuahkan hasil pencarian terhadap kedua korban masyarakat nelayan setempat masih berupaya dan terus menyisiri wilayah timur hingga barat Pulau Weh.

"Kita perkirakan kedua nelayan tersebut dibawa arus angin timur dan sekarang kami fokus pencariannya ke wilayah timur dekat dengan wilayah Thailand," ujarnya.

Koordinatot Tim SAR Kota Sabang Budi Darmawan menyampaikan, SAR Sabang sudah menurunkan kapal motor cepat (sea reader) untuk mencari dua nelayan itu hingga 20 mil dari lepas pantai Sabang.

"Dari kemarin kami menurunkan sea reader untuk melakukan pencarian dua nelayan tersebut hingga 20 mil ke wilayah timur dari lepas pantai Sabang, namun belum ada tanda-tanda keberadaan korban, meski cuaca kurang bersahabat pencarian masih terus dilakukan," katanya.

Dia menyebutkan memasuki musim angin barat tersebut cuaca di laut kurang bersahabat dan prakiraannya gelombang di lepas pantai Sabang atau perairan barat Aceh berkisar dari 1,5 meter hingga 3 meter.

Pewarta: Irman Yusuf

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017