Blangpidie (ANTARA Aceh) - Debit air sungai besar dan kecil di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) sejak sepekan terakhir mulai menurun dratis akibat kemarau panjang yang melanda daerah itu.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Abdya, Amiruddin di Blangpidie, Senin mengatakan, sejumlah sungai besar yang mulai menurun debit air, yakni Sungai Krueng Baru, Sungai Tangan-Tangan, Sungai Suak Setia, Sungai Krueng Beukah dan sejumlah sungai besar lainnya.

"Kalau sungai-sungai kecil banyak yang sudah kering total, seperti Sungai Krueng Beukah di Desa Ie Lhob, Kecamatan Tangan-Tangan sudah dua pekan tidak lagi mengalir air. Begitu juga dengan sejumlah sungai kecil lain di pedesaan juga kering," ujar dia.

Akibat terjadinya kekeringan, ribuan hektare tanaman padi di sawah yang kini rata-rata sedang mengeluarkan malai ikut mengalami kekeringan terutama lahan sawah tadah hujan di sejumlah kecamatan dalam Kabupaten Abdya.

Selain lahan sawah, warga di sejumlah desa dalam Kecamatan Babahrot dan Kuala Batee juga mulai kesulitan mendapat kebutuhan air untuk mandi dan mencuci termasuk untuk kebutuhan konsumsi, sebab, sumur milik mereka sudah mulai kekeringan.

"Selain sumur rumah tangga, sejumlah sungai kecil di Kecamatan Babahrot juga kering akibat dilanda kemarau. Sebab, sejak awal bulan Ramadhan hujan ada turun beberapa malam tapi hanya cukup menghilangkan debu di daun rumput," ujar dia.

Kekeringan sumur ini juga disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Abdya, Anwar Daud. Menurut dia, sumur milik Pukesmas Kecamatan Manggeng juga sudah mulai kering, padahal, sumur tersebut menggunakan mesin pompa air.

"Air yang disedot dengan pompa tidak keluar lagi. Jadi, untuk kebutuhan air di Pukesmas Manggeng kami terpaksa meminta bantuan pada BPBK untuk mengangkut air dengan mobil tangki pemadam kebakaran dan ini sudah berlangsung selama 20 hari," katanya.


Pewarta: Suprian

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017