Meulaboh (ANTARA Aceh) - Rektor Universitas Teuku Umar (UTU) Kabupaten Aceh Barat, Prof Dr Jasman J Makruf, menyatakan Uang Kuliah Tunggal (UKT) diterapkan kampus itu lebih murah dibandingkan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) lain di Aceh.

"UKT diterapkan UTU jauh lebih murah jika dibandingkan dengan PTN lainnya, penetapan UKT ini berbeda antara satu mahasiswa dengan mahasiswa lainnya, sesuai dengan jalur masuk calon mahasiswa tersebut,"katanya di Meulaboh, Minggu.

Pernyataan itu disampaikan dalam pesan tertulis kepada Antara, membantah tudingan penerapkan biaya UKT yang dinilai tinggi, sehingga membuat beberapa calon mahasiswa batal melanjutkan pendidikannya di UTU karena tidak mampu secara ekonomi.

Organisasi mahasiswa di luar kampus Solidaritas Mahasiswa untuk Rakyat (SMUR) Aceh Barat, menyesalkan tingginya biaya UKT di kampus mereka, hal itu dinilai bentuk diskriminasi terhadap dunia pendidikan keluarga calon mahasiswa ekonomi rendah.

Rektor merincikan, hanya 16,5 persen dari 1.400 mahasiswa baru yang dikenakan UKT kelompok V senilai Rp2.400.000, mereka merupakan calon mahasiswa yang diterima dari jalur mandiri atau Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMMPTN).

"Biaya UKT dibebankan sesuai jalur masuk, secara umum, mayoritas calon mahasiswa UTU lebih dari 50 persen hanya membayar UKT maksimum Rp1 juta,"kata Prof Jasman usai melantik Ikatan Alumni UTU (IKA-UTU) di tugu Kupiah Meukeutop.

Pada kampus UTU sudah menerapkan nilai maksimal UKT secara nasional yang mengacu pada peraturan pemerintah sesuai dengan kelompok, untuk kelompok nol rupiah (0) adalah penerima bidikmisi sebanyak 300 orang mahasiswa.

Kemudian kelompok I maksimal Rp500 ribu/mahasiswa, kelompok II maksimum Rp1 juta/mahasiswa, kelompok III maksimum Rp1,3 juta/mahasiswa, kelompok IV Rp1,6 juta/mahasiswa dan kelompok V maksimum Rp2,4 juta/ mahasiswa.

Prof Jasman menyatakan, sejak penegerian UTU hingga tahun ajaran ini belum membebankan uang pembangunan Saumbangan Pengembangan Institut (SPI) yang mayoritas sudah diterapkan kampus negeri bagi mahasiswa baru, sejak berlaku UKT.

"SPI saja belum diberlakukan, hal ini mengingat bahwa mayoritas mahasiswa yang kuliah di UTU adalah dari kalangan dengan kondisi ekonomi menengah kebawah atau ada yang fakir miskin,"katanya menambahkan.

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017