Pj Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) Sunawardi terus berupaya mendorong daerah setempat untuk menuju kemandirian pangan melalui program tanam padi serentak.
"Saya ingin Kabupaten Abdya ini kembali mengambil posisinya sebagai salah satu lumbung pangan utama di Provinsi Aceh," kata Sunawardi usai kegiatan tanam padi perdana di lahan sawah Desa Pawoh, Kecamatan Susoh, Abdya, Selasa.
Ia mengatakan dengan luas lahan sawah mencapai 8.299 hektare di sembilan kecamatan, maka Abdya memiliki potensi besar untuk menjadi pusat produksi pangan yang strategis di barat-selatan Aceh.
Oleh karena itu, Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan petani untuk mengoptimalkan potensi lahan sawah yang ada.
“Tanam serentak yang kita lakukan hari ini adalah bukti nyata bahwa kita bergerak bersama menuju kemajuan dan kemandirian pangan,” ujarnya.
Menurut Pj bupati, tanam padi perdana yang dilakukan bukan hanya sekadar ritual tahunan, melainkan gerakan kolektif untuk menciptakan efisiensi, mempercepat produksi, dan mengurangi serangan hama secara bersamaan.
"Dengan harapan hasil panen yang diperoleh petani ke depan melimpah. Jadi, langkah ini diharapkan juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Abdya," katanya.
Sunawardi juga menekankan pentingnya penerapan teknologi dalam pertanian modern. Program revolusi industri pertanian yang dicanangkan pemerintah bukan hanya slogan, tetapi peluang nyata yang harus dimanfaatkan.
“Dengan teknologi tepat guna, penggunaan bibit unggul, pemupukan berimbang, serta irigasi yang lebih baik, kita bisa meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian kita,” ujarnya.
Pemerintah Abdya berkomitmen penuh untuk mendukung sektor pertanian dengan berbagai program yang memfasilitasi kebutuhan petani.
Salah satu target utama adalah pencapaian indeks penanaman (IP) 300 atau tiga kali tanam dalam setahun, yang diharapkan dapat memacu peningkatan produksi padi dan surplus gabah serta beras secara berkelanjutan.
Namun, Sunawardi mengingatkan bahwa peran pemerintah saja tidak cukup. Dibutuhkan kerja keras, disiplin, dan inovasi dari para petani.
“Kita tidak bisa lagi bertani dengan cara-cara lama yang mungkin kurang efektif. Kita harus siap berubah, siap belajar, dan siap untuk menjadi lebih maju,” katanya, menegaskan.
Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, petani, dan dukungan masyarakat, Sunawardi yakin sektor pertanian Abdya akan semakin kuat dan mandiri, membawa kesejahteraan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat.
“Semoga pertanian di Abdya terus berkembang dan kita dapat mencapai kemandirian pangan yang kita cita-citakan,” ujarnya.
Tanam serentak tersebut juga dihadiri oleh Dandim 0110 Abdya, Ketua MPU, Ketua Makamah Syaraiyah, Plt Sekda daerah setempat, kepala SKPK, camat, serta perwakilan dari Kementerian Pertanian RI dan Distanbun Aceh.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
"Saya ingin Kabupaten Abdya ini kembali mengambil posisinya sebagai salah satu lumbung pangan utama di Provinsi Aceh," kata Sunawardi usai kegiatan tanam padi perdana di lahan sawah Desa Pawoh, Kecamatan Susoh, Abdya, Selasa.
Ia mengatakan dengan luas lahan sawah mencapai 8.299 hektare di sembilan kecamatan, maka Abdya memiliki potensi besar untuk menjadi pusat produksi pangan yang strategis di barat-selatan Aceh.
Oleh karena itu, Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan petani untuk mengoptimalkan potensi lahan sawah yang ada.
“Tanam serentak yang kita lakukan hari ini adalah bukti nyata bahwa kita bergerak bersama menuju kemajuan dan kemandirian pangan,” ujarnya.
Menurut Pj bupati, tanam padi perdana yang dilakukan bukan hanya sekadar ritual tahunan, melainkan gerakan kolektif untuk menciptakan efisiensi, mempercepat produksi, dan mengurangi serangan hama secara bersamaan.
"Dengan harapan hasil panen yang diperoleh petani ke depan melimpah. Jadi, langkah ini diharapkan juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Abdya," katanya.
Sunawardi juga menekankan pentingnya penerapan teknologi dalam pertanian modern. Program revolusi industri pertanian yang dicanangkan pemerintah bukan hanya slogan, tetapi peluang nyata yang harus dimanfaatkan.
“Dengan teknologi tepat guna, penggunaan bibit unggul, pemupukan berimbang, serta irigasi yang lebih baik, kita bisa meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian kita,” ujarnya.
Pemerintah Abdya berkomitmen penuh untuk mendukung sektor pertanian dengan berbagai program yang memfasilitasi kebutuhan petani.
Salah satu target utama adalah pencapaian indeks penanaman (IP) 300 atau tiga kali tanam dalam setahun, yang diharapkan dapat memacu peningkatan produksi padi dan surplus gabah serta beras secara berkelanjutan.
Namun, Sunawardi mengingatkan bahwa peran pemerintah saja tidak cukup. Dibutuhkan kerja keras, disiplin, dan inovasi dari para petani.
“Kita tidak bisa lagi bertani dengan cara-cara lama yang mungkin kurang efektif. Kita harus siap berubah, siap belajar, dan siap untuk menjadi lebih maju,” katanya, menegaskan.
Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, petani, dan dukungan masyarakat, Sunawardi yakin sektor pertanian Abdya akan semakin kuat dan mandiri, membawa kesejahteraan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat.
“Semoga pertanian di Abdya terus berkembang dan kita dapat mencapai kemandirian pangan yang kita cita-citakan,” ujarnya.
Tanam serentak tersebut juga dihadiri oleh Dandim 0110 Abdya, Ketua MPU, Ketua Makamah Syaraiyah, Plt Sekda daerah setempat, kepala SKPK, camat, serta perwakilan dari Kementerian Pertanian RI dan Distanbun Aceh.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024