Banda Aceh, 16/1 (Antara) - Pemerintah Kota Banda Aceh, Kamis, merelokasi pedagang ikan dan daging yang selama ini berjualan di ruas Jalan Muhammad Hasan, Kawasan Batoh, Kecamatan Leung Bata.

Relokasi pedagang turut melibatkan personel Satpol PP dibantu pihak kepolisian dan TNI. Relokasi berjalan lancar dan tidak ada perlawanan dari para pedagang tersebut.

"Para pedagang ini direlokasikan ke Pasar Newtown yang terletak di Lamdom, yang juga masuk dalam wilayah Kecamatan Lueng Bata, Banda Aceh," kata Camat Lueng Bata Fadhil.

Ia mengatakan, ada 24 pedagang yang dipindahkan. Dari 24 pedagang tersebut, 21 di antaranya pedagang ikan dan tiga lainnya merupakan pedagang daging.

Fadhil mengatakan relokasi pedagang berjalan lancar karena pihaknya sebelumnya sudah menyosialisasikan rencana pemindahan tempat berjualan mereka.

"Kami juga melakukan pertemuan dan pendekatan dengan para pedagang membahas masalah relokasi tersebut. Hasilnya, para pedagang ini setuju dipindahkan ke pasar yang lebih representatif," kata dia.

Menurut dia, pertemuan dan pendekatan tersebut dilakukan agar tidak ada pedagang yang merasa berkeberatan dengan relokasi tersebut. Apalagi pihak kecamatan tidak menginginkan terjadi masalah setelah para pedagang dipindahkan.

"Kami tidak ingin memindahkan pedagang tanpa ada solusi yang bagus untuk untuk mereka. Dan akhirnya para pedagang tersebut bersedia dipindahkan ke ke pasar yang telah disediakan Pemkot Banda Aceh," ujarnya.

Fadhil mengharapkan para pedagang yang dipindahkan tersebut tidak kembali berjualan di tempat semua. Sebab, tempat mereka semula berjualan mengganggu lalu lintas serta merusak keindahan kota.

"Untuk mengantisipasi pedagang tidak kembali berjualan di tempat semula, pemerintah kota akan menempatkan sejumlah personel Satpol PP," ujar Fadhil.

Sementara itu, Ridwan, pedagang ikan yang direlokasikan, mengatakan dirinya tidak berkeberatan dipindahkan karena sarana dan prasarana di Pasar Newtown lebih memadai.

"Kami sama sekali tidak keberatan dipindahkan karena ada tempat untuk berjualan. Apalagi tempat yang diberikan gratis. Namun, kami tidak tahu tempat yang diberikan gratis sampai kapan," pungkas Ridwan.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2014