Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh, Reza Fahlevi mengatakan kuliner  salah satu alasan wisatawan untuk berkunjung ke daerah setempat.

"Sesuai dengan data Kementerian Pariwisata RI, 30 persen uang yang dibawa wisatawan ke suatu daerah, dihabiskan untuk mencicipi dan belanja kuliner," kata Reza Fahlevi Banda Aceh, Sabtu.

Ia menjelaskan salah satu upaya untuk memperkenalkan kekayaan kuliner yang dimiliki provinsi ujung paling barat Indoensia ini, Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menyelenggarakan event Aceh Internasional Halal Food Festival.

Ia mengatakan penyelenggaraan kegiatan tersebut untuk menemukan, mengenali dan melestarikan berbagai potensi kuliner Aceh yang berkembang di masyarakat karena merupakan warisan kekayaan budaya Serta mempromosikan potensi dan kekayaan kuliner Aceh sebagai daya tarik wisata.

"Kegiatan ini juga sarana untuk memperluas jaringan pemasaran produk kuliner Aceh, serta sebagai salah satu upaya untuk melakukan sosialisasi dan standarisasi produk-produk makanan halal," katanya.

Ia menyebutkan Aceh Internasional Halal Food Festival diikuti oleh 102 tenant dari total 50 stand, yang dibagi atas tiga zona stand, yaitu zona kuliner khas Aceh, Zona jajaran nusantara dan zona halal.

Kegiatan ini turut diikuti oleh peserta dari luar negeri yang tergabung dalam IMT GT, yaitu Malaysia dan Thailand, dan peserta lokal, yaitu Tim Penggerak PKK, IKA Boga Aceh, LPPPOM MPU Aceh, PLUT Aceh dan pegiat kuliner Aceh lainnya.

Ia mengatakan berbagai rangkaian kegiatan akan turut mengisi event ini, di antaranya pertemuan antar pengusaha-pengusaha IMT GT yang bergerak dalam bidang pelayanan wisata halal, sosialisasi jaminan produk halal oleh LPPOM MPU Aceh, coffee meetin dan diskusi, lomba masak, ngopi gratis, khanduri sate matang dan sie reuboh.

"Puncaknya adalah pemecahan rekor MURI 1.000 Idang Talam terbanyak," katanya.


Pewarta: Muhammad Ifdhal

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017