Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia asal Aceh, H Teuku Zulkarnaini mengatakan dirinya akan memfokuskan untuk memperjuangkan pembangunan di sektor pertanian, khususnya untuk memastikan ketersediaan air bagi lahan pertanian masyarakat di Aceh.
“Untuk sementara ini, saya fokuskan di Kabupaten Nagan Raya, Aceh. Saat ini petani di Nagan Raya masih kekurangan air untuk mengairi ke areal sawah,” kata HT Zulkarnaini kepada wartawan di Nagan Raya, Aceh, Kamis.
Menurutnya, selama ini Kabupaten Nagan Raya, Aceh telah memiliki sarana Irigasi Jeuram yang telah dibangun oleh pemerintah pusat sejak 40 tahun yang lalu, dan telah mengairi ribuan hektare lahan pertanian masyarakat di daerah ini.
Akibatnya, Kabupaten Nagan Raya (dulunya masih bagian dari Aceh Barat) merupakan salah satu daerah lumbung pangan terbesar di Provinsi Aceh.
Namun saat ini, kata dia, sarana Irigasi Jeuram yang ada di Kabupaten Nagan Raya, Aceh, tidak lagi bisa beroperasi secara maksimal karena telah banyak saluran atau bangunan yang rusak, sehingga harus dilakukan perbaikan dan revitalitasi.
Akibat kerusakan tersebut, sebagian besar petani di Kabupaten Nagan Raya, Aceh, selama ini terkendala dengan keterbatasan sumber air untuk dialiri ke areal sawah.
Seperti di ketahui, luas areal sawah produktif di Kabupaten Nagan Raya, Aceh, saat ini mencapai sekitar 7.262 hektare (ha).
Sedangkan luas lahan baku sawah (LBS) di Kabupaten Nagan Raya, Aceh mencapai 5.849,04 hektare (ha) yang tersebar di sejumlah kecamatan di daerah ini.
Teuku Zulkarnaini mengatakan jika nantinya irigasi di Nagan Raya dilakukan rehab atau perbaikan secara menyeluruh, maka diharapkan persoalan krisis air untuk areal pertanian di daerah tersebut dapat segera teratasi.
Menurutnya, sebagian besar pendapatan masyarakat di Nagan Raya, Aceh selama ini berasal dari sektor pertanian yang fokus pada areal persawahan, dan termasuk salah satu daerah penghasil lumbung pangan beras di Provinsi Aceh.
“Kita harapkan, upaya perbaikan saluran Irigasi Jeuram di Nagan Raya ini, nantinya dapat menjadi perhatian pemerintah pusat untuk dilakukan perbaikan secepatnya,” demikian HT Zulkarnaini.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
“Untuk sementara ini, saya fokuskan di Kabupaten Nagan Raya, Aceh. Saat ini petani di Nagan Raya masih kekurangan air untuk mengairi ke areal sawah,” kata HT Zulkarnaini kepada wartawan di Nagan Raya, Aceh, Kamis.
Menurutnya, selama ini Kabupaten Nagan Raya, Aceh telah memiliki sarana Irigasi Jeuram yang telah dibangun oleh pemerintah pusat sejak 40 tahun yang lalu, dan telah mengairi ribuan hektare lahan pertanian masyarakat di daerah ini.
Akibatnya, Kabupaten Nagan Raya (dulunya masih bagian dari Aceh Barat) merupakan salah satu daerah lumbung pangan terbesar di Provinsi Aceh.
Namun saat ini, kata dia, sarana Irigasi Jeuram yang ada di Kabupaten Nagan Raya, Aceh, tidak lagi bisa beroperasi secara maksimal karena telah banyak saluran atau bangunan yang rusak, sehingga harus dilakukan perbaikan dan revitalitasi.
Akibat kerusakan tersebut, sebagian besar petani di Kabupaten Nagan Raya, Aceh, selama ini terkendala dengan keterbatasan sumber air untuk dialiri ke areal sawah.
Seperti di ketahui, luas areal sawah produktif di Kabupaten Nagan Raya, Aceh, saat ini mencapai sekitar 7.262 hektare (ha).
Sedangkan luas lahan baku sawah (LBS) di Kabupaten Nagan Raya, Aceh mencapai 5.849,04 hektare (ha) yang tersebar di sejumlah kecamatan di daerah ini.
Teuku Zulkarnaini mengatakan jika nantinya irigasi di Nagan Raya dilakukan rehab atau perbaikan secara menyeluruh, maka diharapkan persoalan krisis air untuk areal pertanian di daerah tersebut dapat segera teratasi.
Menurutnya, sebagian besar pendapatan masyarakat di Nagan Raya, Aceh selama ini berasal dari sektor pertanian yang fokus pada areal persawahan, dan termasuk salah satu daerah penghasil lumbung pangan beras di Provinsi Aceh.
“Kita harapkan, upaya perbaikan saluran Irigasi Jeuram di Nagan Raya ini, nantinya dapat menjadi perhatian pemerintah pusat untuk dilakukan perbaikan secepatnya,” demikian HT Zulkarnaini.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024