Komisi Independen Pemilihan (KIP) Provinsi Aceh membatasi audiens setiap pasang calon debat publik pertama pemilihan gubernur dan wakil pada Pilkada 2024 masing-masing 100 orang.
"Kami membatasi audiens masing-masing pasangan calon sebanyak 100 orang karena tempatnya terbatas. Debat publik pertama dijadwalkan pada 25 Oktober 2024," kata Ketua KIP Provinsi Aceh Agusni AH di Banda Aceh, Rabu.
Agusni mengatakan gedung tempat debat publik pertama hanya memiliki kapasitas 300 orang. Debat tersebut diikuti dua pasangan calon, nomor urut satu Bustami Hamzah dan Tgk HM Fadhil Rahmi serta nomor urut dua Muzakir Manaf dan Fadhullah.
"Setiap pasangan calon hanya diperbolehkan membawa audiens 100 orang ke ruangan debat. Selebihnya, 100 orang lagi undangan, seperti unsur forum koordinasi pimpinan daerah, panitia pelaksana, serta dari KIP," katanya.
Terkait dengan teknis pelaksanaan debat, kata dia diawali dengan penyampaian visi dan misi masing-masing pasangan calon. Selanjutnya, panelis memberikan pertanyaan kepada masing-masing pasangan calon.
Serta pasangan calon diberikan kesempatan memberi pertanyakan kepada pasangan calon lainnya menyangkut tema debat. Dan terakhir, pernyataan dari masing-masing pasangan calon.
"Menyangkut dengan durasi serta apa saja yang pertanyaan debat, semuanya ranah panelis. Kami hanya menetapkan tema setiap debat publik tersebut," kata Agusni AH.
Sebelumnya, Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat KIP Provinsi Aceh Hendra Darmawan mengatakan ada tujuh nama panelis pada debat publik pertama tersebut.
Para panelis tersebut yakni Prof DR Herman Fithra, Prof DR Amhar Abubakar, Prof T Zulfikar, DR Effendi Hasan, Teuku Zulkarnaen, dan Suraiya Kamaruzzaman. Para panelis berasal dari kalangan akademisi, profesional, dan tokoh masyarakat.
Ada dua tema yang dibahas dalam debat publik pertama tersebut, yakni tata kelola pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan berdaya saing global dengan ruang lingkup syariat Islam, keistimewaan dan kekhususan Aceh, serta koneksitas pelayanan publik.
Serta tema kedua meningkatkan pembangunan, pendidikan, dan pemberdayaan. Ruang lingkup tema tersebut meliputi pembangunan berkelanjutan, pendidikan, sains, dan teknologi. Serta kesetaraan gender, perlindungan hak perempuan, anak, disabilitas, kelompok minoritas , dan marginal
"Debat publik ini digelar untuk menggali setiap tema serta kemampuan pasangan calon menyampaikan gagasan, sehingga menjadi pertimbangan masyarakat dalam menentukan pilihannya pada pilkada nanti," kata Hendra Darmawan.
Pilkada di Provinsi Aceh digelar serentak antara pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh dengan pemilihan 18 bupati dan wakil bupati serta lima pemilihan wali kota dan wakil wali kota.
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh diikuti dua pasangan calon, yakni Bustami Hamzah dan M Fadhil Rahmi serta Muzakir Manaf dan Fadhullah. Pemilihan tersebut dijadwalkan pada 27 November 2024.
Baca juga: KIP tetapkan tujuh nama panelis debat publik Pilgub Aceh 2024
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
"Kami membatasi audiens masing-masing pasangan calon sebanyak 100 orang karena tempatnya terbatas. Debat publik pertama dijadwalkan pada 25 Oktober 2024," kata Ketua KIP Provinsi Aceh Agusni AH di Banda Aceh, Rabu.
Agusni mengatakan gedung tempat debat publik pertama hanya memiliki kapasitas 300 orang. Debat tersebut diikuti dua pasangan calon, nomor urut satu Bustami Hamzah dan Tgk HM Fadhil Rahmi serta nomor urut dua Muzakir Manaf dan Fadhullah.
"Setiap pasangan calon hanya diperbolehkan membawa audiens 100 orang ke ruangan debat. Selebihnya, 100 orang lagi undangan, seperti unsur forum koordinasi pimpinan daerah, panitia pelaksana, serta dari KIP," katanya.
Terkait dengan teknis pelaksanaan debat, kata dia diawali dengan penyampaian visi dan misi masing-masing pasangan calon. Selanjutnya, panelis memberikan pertanyaan kepada masing-masing pasangan calon.
Serta pasangan calon diberikan kesempatan memberi pertanyakan kepada pasangan calon lainnya menyangkut tema debat. Dan terakhir, pernyataan dari masing-masing pasangan calon.
"Menyangkut dengan durasi serta apa saja yang pertanyaan debat, semuanya ranah panelis. Kami hanya menetapkan tema setiap debat publik tersebut," kata Agusni AH.
Sebelumnya, Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat KIP Provinsi Aceh Hendra Darmawan mengatakan ada tujuh nama panelis pada debat publik pertama tersebut.
Para panelis tersebut yakni Prof DR Herman Fithra, Prof DR Amhar Abubakar, Prof T Zulfikar, DR Effendi Hasan, Teuku Zulkarnaen, dan Suraiya Kamaruzzaman. Para panelis berasal dari kalangan akademisi, profesional, dan tokoh masyarakat.
Ada dua tema yang dibahas dalam debat publik pertama tersebut, yakni tata kelola pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan berdaya saing global dengan ruang lingkup syariat Islam, keistimewaan dan kekhususan Aceh, serta koneksitas pelayanan publik.
Serta tema kedua meningkatkan pembangunan, pendidikan, dan pemberdayaan. Ruang lingkup tema tersebut meliputi pembangunan berkelanjutan, pendidikan, sains, dan teknologi. Serta kesetaraan gender, perlindungan hak perempuan, anak, disabilitas, kelompok minoritas , dan marginal
"Debat publik ini digelar untuk menggali setiap tema serta kemampuan pasangan calon menyampaikan gagasan, sehingga menjadi pertimbangan masyarakat dalam menentukan pilihannya pada pilkada nanti," kata Hendra Darmawan.
Pilkada di Provinsi Aceh digelar serentak antara pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh dengan pemilihan 18 bupati dan wakil bupati serta lima pemilihan wali kota dan wakil wali kota.
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh diikuti dua pasangan calon, yakni Bustami Hamzah dan M Fadhil Rahmi serta Muzakir Manaf dan Fadhullah. Pemilihan tersebut dijadwalkan pada 27 November 2024.
Baca juga: KIP tetapkan tujuh nama panelis debat publik Pilgub Aceh 2024
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024