Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Titik panas di wilayah Aceh dalam tempo cuma beberapa jam terdeteksi mengalami lonjakan hasil penyensoran menjadi 18 titik.

"Malam ini terpantau 18 'hotspot' (titik panas), sebelumnya dua titik," kata Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Kelas I Blang Bintang, Zakaria di Aceh Besar, Selasa.

Dia merinci, kedua hotspot itu terpantau satelit berada di Kabupaten Aceh Timur, tepatnya di dua kecamatan yakni Darul Aman dan Nurussalam.

Tapi malam ini terdeteksi total 18 titik panas yang berada di lima kabupaten di provinsi terletak di bagian paling ujung Utara dari Pulau Sumatera.

"Hotspot" terbanyak enam titik diantaranya terdeteksi di Aceh Timur, pada empat kecamatan, yakni Simpang Ulim dan Madat sama-sama dua titik serta Darul Aman dan Nurussalam.

Lalu Pidie terpantau menyumbang lima titik panas yang tersebar di dua kecamatan, yakni Batee tiga titik dan Muara Tiga dua titik.

Bireuen terdeteksi empat hotspot tersebar di tiga kecamatan yaitu Jangka dua titik, Kuala dan Peusangan masing-masing satu titik.

"Terakhir di Aceh Utara memberi sumbangan dua titik panas terdeteksi dua kecamatan, yakni Baktiya Barat dan Seunuddin serta di Aceh Besar satu titik di Seulimun," kata Zakaria.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Yunus S Swarinoto telah mengingatkan, wilayah Aceh perlu mewaspadai kemunculan titik panas akibat meningkatnya intensitas cuaca kering selama musim kemarau.

Berdasarkan peta potensi kemudahan kebakaran yang ditinjau dari unsur cuaca, katanya maka masih menunjukkan wilayah di Aceh sangat mudah terjadi kebakaran.

"Meski begitu, kondisi cuaca tidak akan menyebabkan terjadinya kebakaran lahan dan hutan. Jika tidak ada faktor manusia yang melakukan pembakaran," katanya. 


Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017