Meulaboh (ANTARA Aceh) - Para petani di wilayah Kecamatan Woyla, Kabupaten Aceh Barat, mulai menggarap lahan sawah seiring masuknya musim tanam rendengan tahun 2017.

"Sudah menjadi tradisi di Desa Pasie Aceh setiap tahun bila akan memulai turun ke sawah akan diadakan kenduri terlebih dahulu," kata Kepala Desa Pasie Aceh, Kecamatan Woyla, Ishak, kepada wartawan di Meulaboh, Rabu.

Ditandai dengan ritual atau acara "Kenduri Troen U Blang" (kenduri turun ke sawah) dan doa bersama serta silaturrahmi dan musyawarah petani bersama unsur pemerintah dilaksanakan kelompok tani (Gapoktan) Saree Tabina, di balai dekat pematangan sawah Desa Pasie Aceh.

Kegiatan tersebut dihadiri unsur pemerintah gampong, muspika, muspida Aceh Barat serta pihak penyuluh pertanian, tradisi itu menjadi ritual untuk melihat jadwal (keuneunong) atau musim penghujan sebagai waktu yang tepat dimulainya garap sawah.

Bupati Aceh Barat H T Alaidinsyah menyatakan, kegiatan tersebut sudah menjadi kegiatan adat budaya petani daerah setempat sebagai petanda akan dimulainya kegiatan garap lahan sawah, sekaligus jadi momen penting persiapan masyarakat kelompok tani.

"Kenduri Blang ini merupakan suatu pertanda akan dimulainya kegiatan turun ke sawah di Aceh, sekaligus sebagai salah satu momen penting untuk melakukan persiapan-persiapan sebelum dimulainya kegiatan penggarapan lahan," katanya.

Pernyataan itu disampaikan dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekretaris Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Aceh Barat, Raja Sayang. Ia mengharapkan tradisi itu dipertahankan agar Allah SWT senantiasa melindungi tanaman padi petani.

Alaidinsyah menuturkan, kegiatan pertanian merupakan salah satu sektor penting yang sangat berperan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, apalagi mayoritas penduduk daerah setempat berprofesi sebagai petani.

"Perlu diketahui bahwa 70 persen  masyarakat kita berprofesi sebagai petani, baik petani di bidang pertanian, perkebunan maupun petani nelayan, yang tersebar di 12 kecamatan dalam Kabupaten Aceh Barat," imbuhnya.

Karena itu sebut Alaidinsyah, Pemkab Aceh Barat sangat serius dalam mengembangkan kegiatan sektor pertanian dan perkebunan, disamping juga mamacu produktivitas sektor-sektor lainnya dengan program-program yang pro terhadap masyarakat petani.

Sebagai bukti kata dia, dari sektor pertanian dan perkebunan, Pemkab Aceh Barat mengintensifkan kegiatan tanaman padi, kacang tanah, jagung, kedelai serta tanaman palawija lainnya, semua itu bermuara agar meningkatnya kesejahteraan rakyat.

"Disamping itu juga ada pengembangan tanaman karet, kelapa sawit dan coklat serta tanaman lainnya, yang disertai dengan pembangunan sarana jalan, jembatan dan irigasi sebagai sarana penunjang terhadap kegiatan pertanian dan perkebunan," sebutnya.

Pemkab Aceh Barat menaruh harapan, dengan semua upaya dilakukan itu akan terwujud swasembada pangan, sekaligus mampu meningkatkan capaian peralihan dari pertanian alami menjadi pertanian moderen karena berbagai sarana prasarana telah disalurkan.

Untuk mencapai keberhasilan Aceh yang mandiri dalam bidang pertanian dan dan perkebunan, maka sangat dibutuhkan peran aktif semua pihak, terutama instansi terkait, para penyuluh pertanian lapangan dan lebih penting keseriusan petani itu sendiri.

"Karena dengan keberhasilan di sektor pertanian dan perkebunan, tentunya akan sangat berdampak terhadap kesejahteraan para petani," demikian Bupati Aceh Barat Alaidinsyah.


Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017