Jelang pemungutan suara Pilkada 2024, lembaga Institute for Statistic and Socio Ecological Development (ISSED) mengumumkan hasil survei kedua mereka tentang elektabilitas calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banda Aceh. Hasilnya 24,68 persen penduduk Kota Banda Aceh menginginkan sosok calon pemimpin yang agamis.
"Kemudian ada 15,06 persen penduduk melihat calon dari kondisi bebas korupsi, kolusi, nepotisme atau berintegritas, dan 12,99 persen dari kondisi merakyat," kata koordinator survei Nurfajri Aldi dalam rilis yang diterima Antara di Banda Aceh, Sabtu.
Nurfajri menjelaskan survei kedua tersebut digelar pada 11-18 November 2024 dengan metodologi dan rancangan survei descriptive statistics dan cross-tabulation analysis (crosstab). Sampel dipilih secara acak di 9 kecamatan, 9 desa dan 900 responden.
Baca juga: PDPM: Serukan generasi muda Banda Aceh gunakan hak suara, golput bukan solusi
Margin of Error survei tersebut 3,26 persen. Margin of Error menandakan tingkat ketidakpastian yang terkait dengan hasil survei untuk memberikan estimasi sejauh mana hasil survei mendekati kebenaran sebenarnya. Margin of error yang rendah menunjukkan bahwa hasil survei relatif akurat, namun jika tinggi, maka hasil survei dapat menjadi kurang dapat diandalkan.
Survei kedua ISSED menunjukkan elektabilitas pasangan calon nomor urut 01 Illiza Sa’aduddin Djamal - Afdhal Khalilullah menurun tapi tetap unggul dari tiga pasangan lainnya.
Pasangan Illiza - Afdhal memperoleh 46,78 persen tingkat elektabilitas berdasarkan hasil survei kedua yang dilakukan ISSED pada November 2024.
“Sementara survei pertama yang dilakukan pada Juli 2024 lalu tingkat elektabilitas calon mencapai 57,32 persen,” kata Aldi.
Sementara itu, hasil survei tersebut menunjukkan pasangan Zainal Arifin - Mulia Rahman tingkat elektabilitasnya mencapai 4,33 persen. Sedangkan pasangan Aminullah Usman - Isnaini Husda 13,56 persen dan pasangan Teuku Irwan Djohan - Khairul Amal 21,67 persen.
Ia mengatakan 13,67 persen penduduk di survei pada November 2024 belum menentukan pilihan di Pilkada.
Baca juga: KIP Banda Aceh imbau pemilih tidak bawa alat perekam ke bilik suara
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
"Kemudian ada 15,06 persen penduduk melihat calon dari kondisi bebas korupsi, kolusi, nepotisme atau berintegritas, dan 12,99 persen dari kondisi merakyat," kata koordinator survei Nurfajri Aldi dalam rilis yang diterima Antara di Banda Aceh, Sabtu.
Nurfajri menjelaskan survei kedua tersebut digelar pada 11-18 November 2024 dengan metodologi dan rancangan survei descriptive statistics dan cross-tabulation analysis (crosstab). Sampel dipilih secara acak di 9 kecamatan, 9 desa dan 900 responden.
Baca juga: PDPM: Serukan generasi muda Banda Aceh gunakan hak suara, golput bukan solusi
Margin of Error survei tersebut 3,26 persen. Margin of Error menandakan tingkat ketidakpastian yang terkait dengan hasil survei untuk memberikan estimasi sejauh mana hasil survei mendekati kebenaran sebenarnya. Margin of error yang rendah menunjukkan bahwa hasil survei relatif akurat, namun jika tinggi, maka hasil survei dapat menjadi kurang dapat diandalkan.
Survei kedua ISSED menunjukkan elektabilitas pasangan calon nomor urut 01 Illiza Sa’aduddin Djamal - Afdhal Khalilullah menurun tapi tetap unggul dari tiga pasangan lainnya.
Pasangan Illiza - Afdhal memperoleh 46,78 persen tingkat elektabilitas berdasarkan hasil survei kedua yang dilakukan ISSED pada November 2024.
“Sementara survei pertama yang dilakukan pada Juli 2024 lalu tingkat elektabilitas calon mencapai 57,32 persen,” kata Aldi.
Sementara itu, hasil survei tersebut menunjukkan pasangan Zainal Arifin - Mulia Rahman tingkat elektabilitasnya mencapai 4,33 persen. Sedangkan pasangan Aminullah Usman - Isnaini Husda 13,56 persen dan pasangan Teuku Irwan Djohan - Khairul Amal 21,67 persen.
Ia mengatakan 13,67 persen penduduk di survei pada November 2024 belum menentukan pilihan di Pilkada.
Baca juga: KIP Banda Aceh imbau pemilih tidak bawa alat perekam ke bilik suara
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024