Banda Aceh (ANTARA) - Ratusan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banda Aceh antusias mengikuti pemungutan suara Pilkada 2024 tanpa ada intervensi dari pihak manapun.
Kepala Lapas Kelas IIA Banda Aceh Edi Sigit Budiman di Aceh Besar, Rabu, mengatakan ada satu tempat pemungutan suara (TPS) khusus di lapas tersebut. TPS tersebut masuk wilayah pemungutan suara Gampong Bineh Blang, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar.
"Warga binaan tampak antusias menggunakan hak pilihnya. Mereka bebas memilih sesuai hati nurani. Tidak ada intervensi terhadap mereka dalam menentukan pilihannya," kata Edi Sigit Budiman menyebutkan.
Edi Sigit Budiman mengatakan jumlah warga binaan di Lapas Kelas IIA Banda Aceh banyak 603 orang. Sedangkan yang terdaftar sebagai pemilih sebanyak 508 orang, terdiri 493 orang pemilih yang masuk daftar pemilih tetap (DPT) dan 15 orang pemilih DPT tambahan.
"Sedangkan warga binaan lainnya tidak bisa memilih karena mereka tidak memiliki identitas kependudukan. Syarat terdaftar sebagai pemilih adalah memiliki identitas kependudukan dan merupakan warga Provinsi Aceh," katanya.
Jenis pemilihan di Lapas Banda Aceh yakni pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh dengan jumlah pemilih sebanyak 439 orang serta pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Aceh Besar dengan jumlah pemilih mencapai 69 orang.
Untuk teknis pemilihan, kata dia, dilakukan dengan cara memanggil warga binaan per kamar. Sedangkan yang lain menunggu di kamar masing-masing Mereka dipanggil setelah giliran.
"Tidak semua warga binaan datang ke TPS yang berada di kompleks lapas secara bersamaan. Dan ini untuk mencegah kejadian tidak diinginkan. Pemungutan suara juga berlangsung lancar," katanya.
Menyangkut dengan petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS), Edi Sigit mengatakan direkrut dari petugas lapas. Sedangkan petugas linmas dari kecamatan.
"Pemungutan suara di lapas juga diawasi petugas pengawas pemilu dan para saksi-saksi dari peserta pemilu. Pelaksanaannya juga mendapat pengamanan dari aparat kepolisian," kata Edi Sigit Budiman.
Ikshan, warga binaan Lapas Kelas IIA Banda Aceh, mengaku antusias mengikuti pilkada. Dirinya menggunakan hak pilih sesuai hati nurani dan tidak ada intervensi atau paksaan dari siapa pun.
"Sebagai warga negara, tentu saya menggunakan hak konstitusi, memilih pada pilkada ini. Kalau pasangan calon yang dipilih, kami mengenalnya karena ada sosialisasi. Ada juga calon yang sudah kami kenal sebelum masuk lapas ini," katanya.
Ikhsan mengharapkan pasangan yang terpilih pada pilkada tersebut amanah serta memberi kemaslahatan masyarakat, mampu meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
"Kami juga mengharapkan kepala daerah yang terpilih bisa menekan angka pengangguran dengan membuka banyak lapang pekerjaan, sehingga dapat mengurangi tindak pidana seperti yang pernah kami lakukan," kata Ikhsan.
Tidak ada intervensi dalam pemungutan suara di Lapas Banda Aceh
Rabu, 27 November 2024 16:43 WIB