Seorang jamaah haji Aceh Tengah meninggal di Madinah

Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Seorang jamaah haji berasal dari Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh meninggal dunia, akibat sakit ketika menjalankan serangkaian ibadah sunnah di Madinah, Arab Saudi.

Kepala Sub Bagian Informasi dan Humas Kanwil Kemenag Aceh, Rusli di Banda Aceh, Ahad, menyebutkan, jamaah tersebut bernama Armansyah AR bin Teuku Abdurrahman (61), tergabung dalam Kelompok terbang (Kloter) 6 Embarkasi Aceh.

"Almarhum Armansyah AR meninggal pada Jumat (22/9) sekitar pukul 17.45 WAS (Waktu Arab Saudi), saat beliau sedang berada di penginapan di Madinah," ujarnya.

Seperti diketahui, sebelumnya terdapat 21 orang jamaah haji asal provinsi terletak pada bagian paling Barat di Indonesia ini wafat saat berada di Tanah Suci, Mekkah.

Rusli menjelaskan, almarhum berdasarkan hasil diagnosa tim medis sebelum wafat, Armansyah mengalami cardiovascular disease atau gangguan pada jantung dan pembuluh darah.

Kronologis pada hari sebelum meninggal, lanjutnya, almarhum tercatat mengantongi paspor bernomor B 6539570 dilaporkan, setelah pulang dari Solat Ashar berjamaah di Masjid Nabawi terlihat duduk di lobbi hotel.

Lalu sekitar pukul 17.15 WAS, beliau terlihat kembali ke kamar penginapan tanpa ada keluhan apa pun.

Setelah itu, lima belas menit kemudian baru Armansyah mengeluhkan berupa nyeri di bagian dada. Kondisi ini, mengakibatkan istri almarhum memanggil petugas TKHI Kloter 6.

"Ketika dilakukan pemeriksaan, sebab ingin mengambil tindakan sekitar pukul 17.45 WAS,   Armansyah telah wafat. Jenazah almarhum dimakamkan di Baqi," terang dia.

"Hingga kini, tercatat 21 jamaah wafat di Mekkah, dan seorang di Madinah. Total, sudah 22 jamaah haji asal Aceh meninggal di Arab Saudi," tutup Rusli.

Data PPIH Embarkasi Aceh tahun ini telah memberangkatkan 4.463 orang jamaah ke Tanah Suci terdiri 12 kloter, melalui Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda di Kabupaten Aceh Besar.

Ke-4.463 orang itu terdiri 4.347 jamaah asal Aceh, 34 orang tim TPHD dan tim kesehatan haji daerah, 26 jamaah mutasi dari luar provinsi, dan 56 orang petugas kloter.