Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Bupati Aceh Besar Mawardi Ali menyatakan kabupaten ini merupakan salah satu daerah di Provinsi Aceh yang rentan terhadap berbagai macam bencana.

"Bencana-bencana tersebut terdiri dari bencana alam maupun nonalam," kata Mawardi Ali di sela-sela menjadi pembina apel siaga bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) tahun 2017 di halaman Kantor BPBD Aceh Besar di Kota Jantho, Selasa.

Ia menjelaskan bencana alam tersebut meliputi fenomena bencana geologi (gempa bumi, tsunami, gerakan tanah, dan letusan gunung api), bencana akibatÿ hidrometeorologi (banjir, tanah longsor, kekeringan, dan angin puting beliung).

Sedangkan bencana nonalam meliputi bencana akibat faktor biologi (wabah penyakit manusia, dan penyakit tanaman/ternak).

"Akhir"akhir ini terdapat kecenderungan terjadinya bencana yang cukup signifikan, baik ditinjau dari intensitas maupun frekwensinya serta cakupan wilayah terkena dampak bencana yang cukup luas, sehingga menimbulkan kerugian yang cukup besar serta menimbulkan korban jiwa yang cukup besar pula," katanya
   
Mawardi mengatakan dunia menjadi saksi semakin cepatnya peningkatan dampak bencana yang disebabkan oleh perpaduan bahaya dan kerentanan, yang selalu mengancam hidup dan penghidupan masyarakat.

"Akibat bencana tersebut berdampak memundurkan kembali kemajuan sosial-ekonomi dan membuat jutaan penduduk menjadi miskin atau membuat penduduk miskin semakin miskin," katanya.

Pada tahun 2017 Kabupaten Aceh Besar beberapa kali mengalami bencana yaitu banjir bandang di Kecamatan Seulimuem, Mesjid Raya dan Darul Imarah, longsoran batu di Gle Pulot dan Glee Kulu dan kebakaran hutan dan lahan di Gunung Seulawah Kecamatan lembah Seulawah.

Karena itu ia mengatakan dengan beragamnya potensi bencana di Kabupaten Aceh Besar tersebut diperlukan upaya penanggulangan bencana secara cepat dan tepat.

Pewarta: Muhammad Ifdhal

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017