Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Pemerintah Aceh selama tahun 2017 telah melatih multimedia pendidikan bagi 690 guru SMA/SMK yang tersebar di 23 kabupaten dan kota.

Kasi Pengembangan Aplikasi Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) UPTD Balai Tekkomdik Dinas Pendidikan Aceh, Drs Anwar M Isa, MSi di Banda Aceh, Jumat mengatakan, pendidikan itu bertujuan agar tenaga kependidikan memiliki budaya dan kompetensi TIK.

Dikatakan, perkembangan TIK yang begitu pesat saat ini, menjadikan perangkat-perangkat teknologi seperti telepon seluler, tablet, laptop, dan komputer sebagai bagian dari keseharian peserta didik di satuan pendidikan.

Dengan meleknya anak-anak terhadap TIK saat ini, secara tidak langsung berimbas pada proses belajar mengajar di sekolah. Hal ini juga meningkatkan frekuensi penggunaan perangkat TIK pada saat jam pembelajaran.

"Masing-masing kabupaten dan kota mengutuskan 30 orang guru jenjang SMA/SMK untuk dibekali pengetahuan multimedia pendidikan.Hanya saja, pada tahun ini program imbas dari pelatihan yang dilaksanakan itu ditiadakan pada tahun 2017, hal ini mengingat keterbatasan sumber anggaran," katanya.

Meskipun pihaknya mengakui program imbas tersebut sangat penting dilaksanakan, namun kedepan diharapkan dapat terlaksana kembali program imbas tersebut.

"Peserta program imbas ini merupakan guru yang dilatih untuk mengimbaskan ilmunya dari pelatihan yang kita laksanakan. Tahun ini sempat terhenti program imbas mengingat keterbatasan anggaran," sambung Anwar.

Menurutnya, guru sangat diperlukan memiliki kompetensi TIK pendidikan, sebab jika tidak, maka siap-siap Provinsi Aceh akan mengalami tertinggal dengan daerah lain. Oleh karenanya, guru harus melek IT.

"Perkembangan TIK dan perubahan budaya masyarakat, dapat dijadikan sebagai alat instrospeksi guru dalam pemanfaatan TIK dalam pembelajaran, sehingga guru mampu termotivasi untuk melakukan pembelajaran yang lebih baik ke depannya," ujar Anwar.

Ia menjelaskan, guru dan tenaga kependidikan, dapat menerapkan TIK dalam proses belajar mengajar. Sebagai contoh, ketika mencari bahan tambahan materi pembelajaran melalui internet, atau mencari metode proses pembelajaran yang benar.

"Bukan hanya itu, guru juga dapat membuat diskusi musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) melalui fasilitas internet dan telepon seluler. Intinya, TIK begitu penting bagi guru dan tenaga kependidikan," terangnya.   
    
Masih kata Anwar, guru tidak semestinya lagi mengajar secara konvensional. Ini lantaran perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah merubah paradigma pembelajaran.

"Jika dulu hanya tertuju pada guru semata, kini terbentuk mekanisme belajar dari berbagai sumber dengan materi perkembangan ilmu pengetahuan mutakhir yang disajikan dalam multimedia, sehingga terwujudlah pembelajaran yang sangat efektif, efisien dan menarik tentunya dan guru harus mampu mempersiapkan bahan ajarnya," ujarnya lagi.

Ia menambahkan, tujuan dilaksanakannya pelatihan multimedia tersebut yaitu untuk meningkatkan pengetahuan guru SMA sederajat dalam bidang multimedia pendidikan.

Kegiatan ini juga bermaksud untuk meningkatkan keterampilan guru SMA/SMK memanfaatkan multimedia dalam proses belajar mengajar.

"Kegiatan ini juga bertujuan untuk memudahkan guru dalam proses belajar mengajar, sehingga niat meningkatkan mutu guru sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dapat dicapai dengan maksimal," tambahnya.


Pewarta: Irman Yusuf

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017