Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh meluncurkan modul dakwah sistem pembayaran di provinsi itu dalam upaya akselerasi digitalisasi pembayaran terutama pada penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di tengah masyarakat melalui pendekatan religi.

Kepala Bank Indonesia Aceh Rony Widijarto di Banda Aceh, Selasa, mengatakan  modul dakwah sistem pembayaran bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memahami kemajuan teknologi di sektor keuangan dan sistem pembayaran melalui media dakwah. 

“Diharapkan para penggiat ekonomi syariah dan tokoh agama dapat turut memberi edukasi serta menciptakan multiplier effect yang besar dengan pemanfaatan sistem pembayaran digital QRIS kepada masyarakat Aceh,” kata Rony.

Baca juga: Endus korupsi CSR, KPK geledah kantor Bank Indonesia

Peluncuran modul dakwah sistem pembayaran berlangsung di Auditorium Teuku Umar Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, kemarin. Turut hadir Ketua Komisi C Majelis Permusyawarahan Ulama (MPU) Aceh Tgk Muhammad Faisal Sanusi dan unsur terkait lainnya. 

Ia menjelaskan modul dakwah sistem pembayaran merupakan suatu bentuk breakthough atau terobosan akselerasi penerimaan sistem pembayaran digital, utamanya penggunaan QRIS kepada masyarakat. 

QRIS merupakan standar kode QR yang dikembangkan oleh BI bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) sejak 2019 untuk mempermudah pembayaran non tunai di Indonesia serta mendukung perekonomian, khususnya di sektor retail dan UMKM.

Menurut Rony, modul dakwah sistem pembayaran tersebut disusun oleh kontributor yang merupakan seseorang yang mempunyai keahlian atau key opinion leaders dari berbagai organisasi keagamaan di Aceh serta ahli di bidangnya. 

Modul ini, lanjut dia, ditulis dengan gaya penulisan sederhana, namun tetap berdasarkan dalil sahih, sehingga diharapkan sistem pembayaran digital QRIS dapat semakin luas dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk untuk kegiatan tuntunan agama seperti pembayaran zakat, infak, sedekah, dan wakaf.

“Edukasi melalui modul dakwah dinilai menjadi strategi yang tepat mengingat karakteristik masyarakat Aceh yang dikenal Islami,” ujarnya.

Baca juga: BSI Raih Dua BI Award 2024, Kado Penutup Tahun

Rony menambahkan, jumlah volume transaksi hingga Oktober 2024 di Aceh telah mencapai 14,5 juta transaksi. Sementara, dari sisi pedagang (merchant) terdapat 169.839 pedagang yang mengimplementasikan QRIS sebagai alternatif pembayaran non tunai.

Untuk jumlah pengguna atau user QRIS hingga saat ini sudah mencapai 641.089 pengguna, atau bertambah sebanyak 127.671 pengguna selama Januari-Oktober 2024.

“QRIS memberikan kemudahan serta transparansi dalam transaksi yang lebih cepat, mudah, murah, aman, dan handal. Selain itu sistem pembayaran digital QRIS dilengkapi dengan sistem keamanan yang handal,” ujarnya.

Baca juga: BI catat volume pembayaran QRIS di Aceh capai 14,49 juta transaksi

Pewarta: Khalis Surry

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024